Krjogja.com - Jakarta - Kekayaan gabungan orang-orang terkaya di Rusia bertambah hingga USD 152 miliar atau Rp 2,2 kuadriliun selama setahun terakhir, di dorong oleh tingginya biaya energi di tengah perang di Ukraina.
Dikutip dari US News, Sabtu (22/4/2023) Rusia sejauh ini memiliki 110 miliarder, jumlah ini bahkan naik 22 orang dari tahun lalu, dengan total kekayaan mereka meningkat menjadi USD 505 miliar dari USD 353 miliar ketika daftar miliarder Forbes tahun 2022 diumumkan.
Daftar itu juga akan lebih panjang jika lima miliarder Rusia, yakni pendiri DST Global Yuri Milner, pendiri Revolut Nikolay Storonsky, pendiri Freedom Finance Timur Turlov, dan salah satu pendiri JetBrains Sergei Dmitriev dan Valentin Kipyatkov tidak meninggalkan kewarganegaraan mereka.
"Hasil pemeringkatan tahun lalu juga dipengaruhi oleh prediksi apokaliptik tentang ekonomi Rusia," tulis Forbes.
Total kekayaan miliarder Rusia adalah USD 606 miliar atau Rp 9 kuadriliun pada tahun 2021, sebelum perang di Ukraina pecah.
Harta miliarder terkaya Rusia, Andrei Melnichenko, yang menghasilkan banyak keuntungan dari pupuk, kini mengantongi kekayaan senilai USD 25,2 miliar (Rp 376,3 triliun), lebih dari dua kali lipat dari perkiraan kekayaannya tahun lalu.
Adapun Vladimir Potanin, presiden dan pemegang saham terbesar Nornickel, produsen paladium dan nikel olahan terbesar di dunia, menduduki peringkat kedua sebagai orang terkaya di Rusia dengan kekayaan USD 23,7 miliar (Rp 353,9 triliun).
Nama-nama miliarder baru di Rusia dalam daftar Forbes termasuk miliarder yang mengantongi keuntungan dari bisnis makanan ringan, supermarket, bahan kimia, bangunan, dan obat-obatan, menunjukkan bahwa permintaan domestik Rusia tetap kuat meskipun dihantui sanksi dari negara Barat.
Ekonomi Rusia menyusut 2,1 persen pada tahun 2022 di bawah tekanan sanksi Barat, tetapi mampu menjual minyak, logam, dan sumber daya alam lainnya ke pasar global, khususnya ke China, India, dan Timur Tengah.
Dana Moneter Internasional bulan ini menaikkan perkiraan pertumbuhan Rusia di tahun 2023 menjadi 0,7 persen dari 0,3 persen, tetapi menurunkan perkiraan 2024 menjadi 1,3 persen dari 2,1 persen, dengan memprediksi kekurangan tenaga kerja dan eksodus perusahaan Barat,
Harga minyak Ural, yang merupakan sumber kehidupan ekonomi Rusia, rata-rata mencapai USD 76,09 per barel pada tahun 2022, naik dari USD 69 pada tahun 2021. Harga pupuk juga tinggi tahun lalu.