Krjogja.com - AMERIKA - Amerika Serikat (AS) merasa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres terlalu bersimpati pada kepentingan Rusia ketika merundingkan kembali kesepakatan ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam. Demikian menurut dokumen rahasia Pentagon yang bocor.
Informasi tersebut muncul ketika Kremlin pada Rabu (12/04/2023) memperingatkan bahwa prospek untuk memperpanjang kesepakatan setelah 18 Mei "tidak terlalu bagus" karena ekspor Rusia sendiri masih menghadapi kendala.
"Tidak ada kesepakatan yang dapat berdiri dengan satu kaki, tapi harus berdiri dengan dua kaki. Dalam hal ini, tentu saja, dilihat dari keadaan permainan hari ini, prospek (untuk perpanjangannya) tidak begitu bagus," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskovs.
Kesepakatan ekspor ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli tahun lalu untuk membantu mengatasi krisis pangan global yang menurut pejabat PBB telah diperburuk oleh perang Ukraina. Bulan lalu, Rusia setuju untuk memperbarui kesepakatan hanya sekitar 60 hari, setengah dari periode minimum.
Laporan BBC menyebutkan bahwa dokumen Pentagon yang bocor, yang menggambarkan percakapan pribadi antara sekjen PBB dan wakilnya, menunjukkan bahwa Guterres sangat ingin mempertahankan kesepakatan, sekalipun itu berarti mengakomodasi kepentingan Rusia.
Dokumen AS, "Guterres menekankan upayanya untuk meningkatkan kemampuan ekspor Rusia, bahkan jika itu melibatkan entitas atau individu Rusia yang terkena sanksi."
"Pendekatan Guterres merusak upaya yang lebih luas untuk meminta pertanggungjawaban Moskow atas tindakannya di Ukraina," sebut salah satu dokumen Pentagon yang bocor.
Dokumen lain dari Februari mengklaim, Guterres menyatakan "kecewa" atas seruan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen agar Eropa memproduksi lebih banyak senjata dan amunisi.
Penyelidikan AS atas sumber kebocoran dokumen telah berujung pada penahanan seorang anggota Garda Nasional Angkatan Udara AS berusia 21 tahun, Jack Teixeira.
Teixeira adalah pemimpin grup obrolan game online, tempat di mana dokumen-dokumen rahasia itu bocor. Pejabat AS mengatakan, Teixeira akan didakwa di bawah Undang-Undang Spionase.
Dokumen-dokumen rahasia Pentagon yang bocor mengungkapkan informasi sensitif tentang perang Ukraina dan sejumlah negara lain, termasuk sekutu AS. (*)