• Kamis, 28 September 2023

Gawat! Sepertiga Satwa Liar AS Terancam Punah

- Senin, 27 Februari 2023 | 12:10 WIB
Ilustrasi. Foto: Ist
Ilustrasi. Foto: Ist

Krjogja.com - SEBUAH laporan baru yang di terbitkan NatureServer.org, memberikan gambaran suram tentang masa depan satwa liar di AS. Dalam laporan itu dinyatakan sekitar 40% spesies hewan dan 34% spesies tumbuhan berisiko punah di negara tersebut, dan hingga 41% ekosistem AS berisiko terancam punah, artinya bisa hilang selamanya.


NatureServe, sebuah kelompok konservasi yang berfokus pada keanekaragaman hayati di Amerika Utara, merilis laporan tersebut pada 6 Februari lalu. Laporan tersebut memeringkat semua spesies AS dalam risiko kemusnahan.


Melansir dari livescience.com, Minggu (26/2/20023), kategori yang diperingkat adalah secure, apparently secure, vulnerable, imperiled, critically imperiled and possibly extinct (status aman, tampaknya aman, rentan, terancam, terancam kritis, dan mungkin punah). Setiap spesies dalam empat kelompok terakhir dianggap "berisiko punah".


Pemeringkatan didasarkan pada lebih dari 50 tahun data yang dikumpulkan oleh NatureServe, yang menggunakan jaringan lebih dari 1.000 ilmuwan.


"Data yang dilaporkan oleh NatureServe suram," kata politikus AS Don Beyer, D-Va. kepada Reuters. "Ini adalah tanda mengerikan dari masalah yang sangat nyata yang dihadapi satwa liar dan ekosistem kita".


Presiden NatureServe Sean O'Brien mengatakan kesimpulan laporan itu "mengerikan", tetapi dia berharap itu akan membantu anggota parlemen memahami urgensi untuk mengeluarkan perlindungan baru, lapor Reuters.


Hewan yang paling berisiko punah adalah siput, dengan 75% siput air tawar, dan 74% siput darat, diikuti kerang air tawar 65% berisiko mengalami kepunahan, udang karang 55% berisiko, udang 48% berisiko, dan lebah 37% berisiko.


Spesies air tawar tampaknya sangat rentan karena peningkatan polusi saluran air dan aktivitas bendungan, tulis penulis laporan tersebut.


Di antara kelompok hewan utama yang mengalami kepunahan hebat adalah amfibi yang paling banyak dengan 42% berisiko, diikuti oleh ikan 35% berisiko, reptil 22% berisiko, mamalia 18% berisiko, dan burung 12% berisiko.


Beberapa spesies hewan paling terkenal yang terdaftar sebagai hewan dilindungi termasuk serigala merah (canis rufus), musang berkaki hitam yang baru saja dikloning (mustel nigripes), katak gopher Mississippi (lithobates sevosus), Devils Hole pupfish (cyprinodon diabolis), Kemp's Ridley sea turtle (lepidochelys kempii), North Atlantic right whale (eubalaena glacialis) dan Rice's whale (balaenoptera ricei), yang baru ditemukan pada tahun 2021.


Sedangkan di antara tanaman, ada kaktus kelompok tumbuhan yang paling terancam, dengan 48% berisiko, diikuti oleh anggrek 27% berisiko, pohon 20% berisiko, dan rerumputan 19% berisiko.


Beberapa tanaman berisiko yang terkenal termasuk penangkap lalat Venus (dionaea muscipula), yang terancam punah, dan ek daun maple (quercus acerifolia), yang terancam kritis. Para ilmuwan menulis bahwa tumbuhan akan sangat rentan di masa depan karena mereka tidak menerima tingkat pendanaan konservasi yang sama seperti hewan.


Selain itu dibagian ekosistem ada hutan tropis, padang rumput tropis, dan tebing tropis, dengan 100% dari setiap kategori berisiko mengalami kepunahan yang luas, diikuti oleh sabana tropis 88% berisiko, padang rumput sedang, dan hutan sedang 40% berisiko).


Konsentrasi spesies dan ekosistem berisiko tertinggi terletak di California dan Texas, serta bagian Tenggara.

Halaman:

Editor: Danar W

Tags

Terkini

Indonesia Raih Emas Pertama Asian Games dari Menembak

Senin, 25 September 2023 | 23:10 WIB

PBB Bermuka Dua, Belum Akui Palestina Jadi Anggota

Senin, 25 September 2023 | 04:10 WIB

McDonald's Bakal Kerek Biaya Royalti di AS, Ini Alasannya

Minggu, 24 September 2023 | 14:15 WIB

Donald Trump Meninggal Dunia? Ternyata..

Kamis, 21 September 2023 | 12:30 WIB

Peminat Investasi Industri Halal Cukup Tinggi

Rabu, 20 September 2023 | 14:24 WIB

Ukraina Tuntut 3 Negara Ini Akibat Larangan Impor

Rabu, 20 September 2023 | 10:35 WIB

Disanksi AS, Jepang Pastikan Pasokan Energi Aman

Rabu, 20 September 2023 | 10:05 WIB

NASA Serius Buru UFO

Rabu, 20 September 2023 | 08:30 WIB
X