• Kamis, 28 September 2023

Varian Terus Berubah, Joe Biden Minta Warga Divaksin Booster

- Kamis, 27 Oktober 2022 | 01:42 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (AP Photo/Evan Vucci)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (AP Photo/Evan Vucci)

Krjogja.com - JAKARTA - Selasa 25 Oktober 2022 sore waktu setempat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menerima suntikan vaksin COVID-19 booster atau penguat yang telah diperbarui.


"Virus ini terus berubah. Varian baru telah muncul di sini, di AS, dan di seluruh dunia," ujar Joe Biden di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di dekat Gedung Putih seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (26/10/2022).


"Vaksin lama Anda atau infeksi COVID Anda sebelumnya tidak akan memberi Anda perlindungan maksimal," demikian Biden memperingatkan.


Lebih dari 20 juta warga Amerika menerima vaksin COVID-19 yang telah diperbarui sejauh ini, menurut Gedung Putih.


"Tidak cukup banyak orang yang mendapatkannya," tekan Biden. "Cuaca semakin dingin. Orang-orang akan menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan. Dan virus-virus menular, seperti COVID, akan menyebar jauh lebih mudah."


Kondisi COVID-19 di AS


AS melaporkan 97 juta kasus Virus Corona COVID-19, bersama dengan lebih dari 1 juta kematian, papar data dari Universitas Johns Hopkins.


Hampir 400 orang meninggal setiap harinya akibat virus COVID-19 di negara tersebut. Biden mengungkapkan, "jumlah itu kemungkinan akan meningkat pada musim dingin ini."


AS "dapat kembali menghadapi musim dingin pandemi yang sangat gelap," seperti diperingatkan Martha Lincoln, asisten profesor antropologi medis dan budaya di San Francisco State University, dan Nate Holdren, yang mengajar di Drake University, dalam opini bersama yang dipublikasikan oleh Time baru-baru ini.


"Kegagalan pemerintah AS untuk mendorong langkah-langkah pandemi yang lebih baik akan mengorbankan nyawa dan kesehatan banyak warga Amerika," tulis mereka.





Varian COVID-19 XBB Kian Merebak di Eropa dan Asia, Ini Kata Ahli


Sementara itu, para ahli penyakit menular mengawasi dengan cermat beberapa varian COVID-19 yang telah mengakibatkan lonjakan kasus di Eropa dan Asia.


Selama beberapa minggu, para ahli telah memperhatikan puncak kasus COVID-19 di Eropa dan Asia. Mayoritas menunjuk ke varian XBB dan BQ.1. Para ilmuwan di AS percaya bahwa itu adalah tanda peringatan.


"XBB telah menyebar sangat cepat di Singapura di mana ia telah melampaui BA5," kata Nadia Roan, PhD, seraya menambahkan, "Keduanya sangat memprihatinkan karena sangat mudah menular."


CDC sudah mengaitkan 5,7% kasus di AS dengan varian BQ.1 dan 47 urutan ke XBB menurut data dari organisasi penelitian internasional yang melacak jenis ini.

Halaman:

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Terkini

Indonesia Raih Emas Pertama Asian Games dari Menembak

Senin, 25 September 2023 | 23:10 WIB

PBB Bermuka Dua, Belum Akui Palestina Jadi Anggota

Senin, 25 September 2023 | 04:10 WIB

McDonald's Bakal Kerek Biaya Royalti di AS, Ini Alasannya

Minggu, 24 September 2023 | 14:15 WIB

Donald Trump Meninggal Dunia? Ternyata..

Kamis, 21 September 2023 | 12:30 WIB

Peminat Investasi Industri Halal Cukup Tinggi

Rabu, 20 September 2023 | 14:24 WIB

Ukraina Tuntut 3 Negara Ini Akibat Larangan Impor

Rabu, 20 September 2023 | 10:35 WIB

Disanksi AS, Jepang Pastikan Pasokan Energi Aman

Rabu, 20 September 2023 | 10:05 WIB
X