Krjogja.com - YOGYA - Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Popularitas STEM (Science, Technology, Engineering and Math) sebagai salah satu pendekatan pembelajaran inovatif akhir-akhir ini meningkat di Indonesia. Pembelajaran berbasis STEM dipandang sebagai salah satu cara yang tepat untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad ke-21.
Demikian diungkapan Dr Alongkot Maiduang dari The Institute for the Promotion of Teaching Science and Technology (IPST), Thailand dalam Stadium Generale dengan tema: STEM Learning at the Basic Aducation Level di ruang Theater Universitas Alma Ata Yogyakarta, Rabu (10/5/2023).
Dalam penyampaian materinya Dr. Alongkot Maiduang juga menjelaskan, society 5.0 adalah masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sistem yang sangat mengintegrasikan dunia maya dan ruang nyata.
[crosslink_1]
Karenanya pendidikan di era society 5.0 menuntut setiap orang untuk lebih kreatif, inovatif, produktif, adaptif dan juga kompetitif. “Pada abad 21 ini diperlukan pendidikan tentang kecakapan hidup atau yang dikenal dengan istilah 6C. Maksud 6C disini adalah Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, Compassion, Computational Thinking,” tutur Alongkot.
Kegiatan digelar oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UAA Yogyakarta, dengan dihadiri para dosen dan mahasiswa. Diharapkan dengan kegiatan seperti ini wawasan para pengajar dan mahasiswa semakin terbuka dengan tantangan pendidikan masa depan terlebih dengan terciptanya kecerdasan buatan (AI). (*)