SITUASI yang belum jelas dan belum menentu hingga saat ini, termasuk kapan akan berakhirnya pandemi Covid-19 ini, memperoleh perhatian beberapa pelaku seni dan budaya maupun lainnya dengan menggelar performance atau happening art berjudul "Entah" di dekat pintu masuk ke areal parkir pengunjung Borobudur, Senin (17/5).
Umar Chusaeni dari Limanjawi Art House Borobudur yang juga Ketua KSBI-15 kepada KR diantaranya mengatakan performance atau happening art "Entah" ini merupakan suatu bentuk kegelisahan, kekhawatiran, terutama sebagai pelaku seni di kawasan Borobudur, melihat pandemi Covid-19 yang masih berkelanjutan ini tentunya semua orang memiliki 'tanda tanya', "Entah" itu menjadi sebuah pertanyaan yang siapa pun sulit untuk menjawabnya.
Hampir 1,5 tahun pandemi Covid-19 menghancurkan segala sendi, baik ekonomi, hubungan sosial masyarakat, terutama kegiatan-kegiatan budaya.
"Jadi happening art hari ini mencoba kita mengungkapkan, mengekspresikan kegelisahan kita sebagai pelaku seni budaya," katanya sambil mengatakan bahwa sebagai seniman mereka tetap berkarya, tetapi dengan segala keterbatasan itu juga kadang muncul pertanyaan-pertanyaan yang entah. "Dan hanya doa dan Gusti Allah saja yang mengetahui ini," kata Umar.
Dengan performance ini harapannya dapat mengajak, terutama pelaku seni budaya dan masyarakat, untuk banyak berdoa dan berharap kepada Tuhan agar kondisi ini menjadi kembali normal, aktivitas setiap manusia juga tidak terbebani atau banyak pembatasan yang akhirnya menjadikan masyarakat Indonesia yang hidupnya gotong-royong dan selalu bersama-sama, menjadi masyarakat yang individual.
"Tentunya "Entah" ini menjadi sebuah pertanyaan bersama yang intinya tidak ada yang tahu. Hanya doa dan Tuhannya yang bisa menjawab semua ini," kata Umar. (Tha)