PURWOREJO, KRJOGJA.com - Kendatipun sudah dibantu dengan program Pendaftaran Tanah Sistim Lengkap (PTSL) atau yang dikenal dengan serfitikat massal, namun hingga kini masih banyak warga yang belum bersedia mensertifikatkan tanahnya. Padahal sertifikat merupakan hak kepemilikan tanah secara sah yang diakui secara hukum.
“Banyak faktor yang membuat warga masyarakat belum bersedia mensertifikatkan tanahnya,†kata Kepala Kantor Petanahan/Badan Petanahan Negara (BPN) Kabupaten Purworejo Suwitri Iriyanto SH MH, Rabu (6/11/2019).
Di sela-sela penyerahan 308 sertifikat tanah milik warga di Kantor Desa Ketangi Kecamatan Purwodadi Purworejo Suwitri Iriyanto menjelaskan, faktor yang menyebabkan warga belum bersedia mensertifikatkan tanahnya itu diantaranya karena masih cs (milik bersama), dan sebagian ahli waris berdomisili di luar daerah sehingga belum bisa menghadirkan semuanya.Â
“Untuk mensertifikatkan tanah ini, jika merupakan warisan maka semua ahli waris harus dihadirkan,†katanya.
Diakui, meskipun program sertifikat massal di Purworejo dapat dibilang sukses atau melebihi target, namun tetap masih banyak tanah yang belum disertifikatkan. Sedang sertifikat massal ini ditargetkan mencapai 56.000 sertifikat dan itu bisa dipenuhi.Â
“Untuk tahun depan kita ditargetkan 60.000 bidang,†tandasnya seraya menambahkan, pembagian sertifikat ini sekaligus sebagai rangkaian Hari Agraria dan Tata Ruang tahun 2019. Sedang tanah di Desa Ketangi yang sudah disertifikatkan melalui program ini sebanyak 373 bidang, namun sisanya sudah dibagikan bersama kehadiran Presiden Joko Widodo di Purworejo beberapa waktu lalu. (Nar)
