PURWOREJO, KRJOGJA.com - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jawa Tengah Drs H Farchani SH MM mengatakan, 73 persen jamaah calon haji (Calhaj) Jawa Tengah termasuk beresiko tinggi, sehingga diharapkan untuk selalu menjaga kesehatan.
“Tujuh puluh tiga persen calhaj Jawa Tengah tahun ini termasuk beresiko tinggi karena factor usia, banyak yang sudah sepuh,†katanya kepada KRJOGJA.com, Sabtu (30/07/2018).
Dalam peresmian bimbingan manasik haji Kabupaten Purworejo Tahun 1439 H/2018 M di pendapa rumah dinas bupati Purworejo, Farchani berpesan, meskipun para calhaj ini sudah mengikuti manasik di KBIH masing-masing, namun harus tetap mengikut manasik yang diselenggarakan pemerintah, untuk menambah ilmu berhaji. “Ini agar dalam menjalankan ibadah haji nanti dapat berjalan lancar dan tidak bingung,†katanya.
Dijelaskan pula bahwa kuota haji setiap negara sudah ditentukan berdasarkan rumus yang disepakati Organisasi Konperensi Islam (OKI). “Namun berkat kerjasama yang dijalin Presiden Jokowi dengan Raja Salman, Indonesia tahun ini mendapat tambahan kuota haji sebanyak 10 ribu orang,†jelasnya.
Sementara itu menurut Kepala Kantor Kemenag Purworejo Drs H Bambang Sutjipto MPdI, calhaj asal Purworejo tahun ini berjumlah 730 orang, termasuk 6 orang tim pemandu haji daerah (TPHD) dan tim kesehatan haji daerah (TKHD). Sedang Bupati Purworejo H Agus Bastian SE MM berjanji akan menyertakan seorang dokter yang dibiyai sendiri, untuk melayani jamaah haji Purworejo. (Nar)