• Sabtu, 23 September 2023

Hindari QRIS Palsu, BI DIY Ingatkan Pengguna Cermat dan Cek Berkala

- Kamis, 13 April 2023 | 18:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Krjogja.com - SLEMAN - Bank Indonesia (BI) DIY mengingatkan para pengguna atau merchant QRIS untuk lebih cermat dan melakukan pengecekan berkala guna meminimalisir tindakan yang mengarah ke kriminal. Hal tersebut sebagai langkah antisipatif pasca viralnya kasus penipuan berkedok donasi melalui barcode QRIS palsu di kotak amal belum lama ini.


Kepala Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan mengatakan belum ada laporan kasus penipuan menggunakan barcode QRIS di DIY seperti yang terjadi di salah satu masjid di kawasan Jakarta. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat lebih cermat dan berhati-hati sebelum melakukan transaksi atau. berdonasi menggunakan QRIS serta melakukan pengecekan rutin.


“Belum ada kasus QRIS berkedok donasi di DIY, ini masih peninjauan. Jumlah pengguna QRIS di DIY sendiri telah mencapai 596.000 merchant per Februari 2023. Tumbuh 48,9 persen secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan dari segi transaksi bahkan menyentuh angka 400 persen yoy dengan nominal mencapai Rp351,5 miliar,” tuturnya di Sleman, Rabu (12/4/2023).


Budiharto menyatakan dengan banyaknya para pengguna QRIS tersebut, BI meminta agar merchant melakukan pengecekan rutin guna menghindari hal-hal yang mengarah tinda kriminal. Masyarakat pengguna QRIS juga diminta melakukan pengecekan tujun transfer uang serta memastikan kesesuaian nama penerima atau pemilik rekening sesuai yang muncul setelah memindai barcode QRIS.


[crosslink_1]


“Kami ingatkan masyarakat lebih berhati-hati dan cek ulang nominalnya, siapa penerimanya dan tujuannya apa. Jika sudah clear baru dimasukan password transaksi,” tandasnya.


BI DIY pun telah melakukan kerjasama dewan masjid, pihak gereja, pura dan sebagainya guna melakukan pengecekan QRIS secara berkala, terutama fasilitas QRIS yang diperuntukan sebagai penyaluran donasi, baik zakat maupun infaq. Meskipun total pengguna QRS di DIY hampir mencapai 600 ribu, namun sayangnya belum banyak lembaga sosial keagamaan memanfaatkannya sehingga jumlahnya masih minim.


“Kami bersama pengurus rumah ibadah di DIY lainnya bisa memanfaatkan fasilitas QRIS. Dengan jargon Cemumuah, cepat, mudah, murah untuk kepentingan konsumen maupun pelaku usaha dan industri. Ini sudah merupakan regulasi,” lanjut Budiharto,” terangnya.


Menurut Budiharto, perkembangan pembayaran non tunai salah satunya via fasilitas QRIS ini cukup baik di DIY. Dengan demikian masyarakat DIY sudah mulai terdukasi pembayaran non tunai alias melek keuangan atau transaksi digital.


“Untuk mendapatkan QRIS ini adalah masyarakat yang memiliki usaha, tetapi tidak terbatas itu saja. Kami juga mengeluarkan QRIS untuk kegiatan sosial. Jika digunakan untuk menggalang dana, masyarakat cukup menginformasikan lokasi rumah ibadah, yayasan, atau lembaga sosial terkait,” pungkasnya. (Ira)

Editor: Danar W

Tags

Terkini

Suku Bunga Acuan Diramalkan Tetap Hingga Akhir Tahun

Jumat, 22 September 2023 | 15:50 WIB

BTN Pasarkan Produk UMKM ke China

Jumat, 22 September 2023 | 02:10 WIB

Bank Muamalat Pacu Pembiayaan Konsumer untuk ASN

Rabu, 20 September 2023 | 09:00 WIB

Pembiayaan Terus Tumbuh, Laba BSI Melesat 32,41 Persen

Selasa, 19 September 2023 | 16:50 WIB

Awas, Modus Penipuan Melalui Call Center Palsu

Minggu, 17 September 2023 | 14:20 WIB
X