JAKARTA, KRJOGJA.com - Cadangan devisa (Cadev) Indonesia pada September lalu mencapai US$129,4 miliar. Ini merupakan rekor tertingi sepanjang sejarah.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengaku nyaman dengan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia saat ini. Pasalnya, posisi cadev tersebut mampu mendukung kestabilan sistem keuangan dari sisi eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Tentu (nyaman). Ini kalau kita jaga stabilitas sistem keuangan, selain kita mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang baik, tentu kita jaga transaksi berjalan kita sehat," ujar Agus.
Agus mencatat, penerimaan devisa tersebut telah melampaui kebutuhan devisa Indonesia hampir sembilan bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, cadev juga berada di atas kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Ia menyebut defisit transaksi berjalan pada kuartal kedua lalu juga tercatat terjaga sebesar 1,9 persen terhadap PDB. Sementara itu, sampai penghujung tahun ini, BI memproyeksi, transaksi berjalan Indonesia berada di rentang 1,5 persen hingga 2 persen dari PDB. Sedangkan untuk tahun depan, diperkirakan di angka 2 persen sampai 2,5 persen dari GDP. (*)