KEGIGIHAN, kejeniusan dalam berusaha membuat pria asal Sleman, DIY, Bernadus Setya Ananda Wijaya (29) mampu masuk sebagai anak muda sukses di Asia yang dirilis Forbes, Selasa (20/4/2021). Predikat tersebut tak lepas dari inovasi dan kemampuan komunikasinya sehingga sukses di bidang pasar modal di tengah masa sulit, pandemi Covid-19.

Forbes kemudian memasukkan dalam 30 Under 30 Asia, sehingga namanya disejajarkan dengan nama-nama beken seperti penyanyi K-pop Lee Ji-eun 'IU' dan aktor Nam Joo-hyuk dari Korea Selatan, petenis meja tunggal putri peringkat 1 dunia Chen Meng dari China hingga rapper Danzal Baker 'Baker Boy' dari Australia.

Sejumlah anak muda Indonesia juga masuk dalam Forbes 30 Under 30 Asia tersebut, namun mereka umumnya berasal dan tumbuh di kota besar serta lulusan luar negeri. Sedangkan Bernadus Wijaya atau biasa dipanggil Mas Aan, tumbuh di daerah penopang. Sekolah pun seluruhnya di tempuh di dalam negeri, dari SDN Godean 1 Sleman, SMPN 5 Yogyakarta, SMA Taruna Nusantara Magelang dan Teknik Kimia ITB Bandung.

"Semoga ini bisa menginspirasi, anak muda daerah," harap Bernadus Wijaya, Selasa (20/4/2021) malam, yang setahun lalu menjadi CEO Sucor Securitas.

Karirnya dunia pasar modal sangat pesat. Berkarir dari bawah, dan banyak melakukan edukasi dunia pasar modal, termasuk kalangan milenial, membuat banyak diantara mereka terjun di pasar modal melalui perusahaan securitas yang dikelolanya. Karena keberhasilan itu, di usia yang masih sangat muda dipercaya menjadi CEO.

Dalam keterangannya, Forbes menyebut Wijaya membantu meningkatkan laba bersih perusahaan yang dipimpinnya sepuluh kali lipat menjadi 5 juta dolar AS setelah dipromosikan menjadi CEO. Dia pertama kali bergabung dengan broker online dan startup manajemen kekayaan pada tahun 2016 sebagai manajer pengembangan bisnis.

Wijaya sebelumnya bekerja di Citibank dan perusahaan farmasi Indonesia Dexa Group. Ia menerima Indonesia Young Leader Business Award pada tahun 2021 dari publikasi bisnis majalah SWA.

Menurut putra pasangan My Esti Wijayati dan Bambang Sigit Sulaksono, sebelum terjadi pandemi, para milineal banyak bekerja di kantor. Namun selama pandemi banyak aktivitas di rumah, sehingga mereka bosan, akhirnya mereka mencari aktivatas lain yang menambah finansial. Kebetulan, selama pandemi, pihaknya fokus pada edukasi pasar modal.

"Sehingga banyak dari mereka yang tertarik, mengikuti, termasuk. Akhirnya bisa tertarik ke pasar modal," ujar Wijaya menceritakan alasan banyaknya kalangan milenial bertransaksi melalui perusahaan securitasnya.

Forbes 30 Under 30 Asia Class of 2021 menampilkan para milennial cerdas dan inovatif serta para pemimpin Gen Z yang gigih dan berkembang meskipun ada ketidakpastian global, dengan 30 penerima penghargaan dipilih untuk masing-masing dari 10 kategori.

Daftar tersebut terbagi ke dalam beberapa kategori antara lain The Arts, Entertainment & Sports, Finance & Capital Venture, Media, Marketing & Advertising, Retail & E-Commerce, Enterprise Technology, Industry, Manufacturing & Energy, Healthcare & Science, Social Impact, serta Consumer Technology. (Jon)