Jasa Lukis Dinding Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19

Solychun menunjukkan kebolehannya melukis motif bunga di pos ronda dekat rumahnya. (Foto: Sukro R)
KARYA LUKIS dinding yang dikuasai Solychun warga Kemiri Kalurahan Gadingsari Kapanewon Sanden diawali dari proses belajar secara otodidak. Kini lukis dinding banyak diminati oleh masyarakat. Keunggulan karya ini, masyarakat bisa memilih motif sesuai selera dengan harga terjangkau.
Ditemui di rumahnya, Rabu (24/2/2021), lelaki kelahiran Yogyakarta 3 April 1963 ini membeberkan secara gamblang terkait dengan lukis dinding atau moral yang tengah digelutinya. Siapa sangka jika kemampuan Solychun melukis dinding dengan hasil luar biasa tersebut didapat dari belajar secara otodidak.
"Kira-kira tahun 2019 saya mulai belajar secara mandiri. Waktu itu yang penting bisa dulu melukis dinding dan tidak pernah berfikir soal ekonomi atau menjual jasa lukis dinding," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, lelaki berputra dua terus berlatih mengasah kemampuannya tentang lukis dinding. Setahun berlalu, kini Solychun membuka jasa lukis dinding berbagai motif. "Tidak hanya di Yogyakarta pasarnya, namun saya sudah merambah pasar di Jawa Tengah, Sragen," ujarnya.
Lelaki bercucu empat tersebut bersyukur meski ditengah pandemi Covid-19. Jasa lukis dinding yang kini jadi profesinya tetap eksis. Menurutnya pandemi Covid -19 tidak berpengaruh besar terhadap usahanya. Permintaan pasar datang seperti biasa ketika sebelum covid.
Bahkan, permintaan masyarakat untuk melukiskan rumahnya atau tempat usahanya terus meningkat. Solychun mengungkapkan sebelum terjun di dunia lukis dinding. Pria bersahaja tersebut belasan tahun fokus dibidang advertising. Namun karena pasar diserbu produk digital akhirnya Solychun memilih mundur.
"Saya tidak hanya melukis dinding, tapi juga melukis plafon, pilar, meja hingga kulkas semua saya lakukan dengan manual pakai cat dan kuas," jelasnya.
Sejauh ini konsumen mayoritas lebih banyak melukis dinding motif marmer. Meskipun saya juga bisa melukis pemandangan hingga kayu hingga bunga. "Dari sekian motif lukisan memang paling lama melukis objek pemandangan," ujarnya.
Terkait dengan tarif di seluruh Indonesia hampir sama Rp 200.000 per m2. "Yang punya rumah tinggal bayar Rp 200.000 per m2 nanti bahan sudah saya bawa sendiri," jelasnya.(Roy)
BERITA TERKAIT
UIN Suka Beri Gelar Kehormatan Doctor HC
Gandung : BSNPG Garda Depan Amankan Suara Partai
'The Babies' Sukses Pertahankan Tradisi Ganda Putra
Persagi Yogya Pusatkan HGN 2023 di Alkid
Sekarwangi, Bakal Calon Termuda DPD DIY, Siapa Dia?
Disdukcapil Bantul Tetapkan Standar Pelayanan 2023
16 Desainer dan Seniman Lokal Ramaikan Wastra Katresnan
Kurikulum Merdeka, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa
IOH dan Ericsson Rampungkan Integrasi Jaringan di Jabodetabek
PKBTS Adakan Lokakarya Sekolah Kader Ki Hadjar Dewantara
Pengurus ORARI Kota Yogyakarta Dikukuhkan
Upaya Keras XL Axiata Hadirkan Internet Tercepat Demi Pelanggan
Dijamu Barito, PSS Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan
Peringatan HGN di Alkid, Ada Senam Hingga Konseling Gizi
Polres Purbalingga Ringkus Komplotan Pencuri Lintas Provinsi
'Halu' Jadi Kasatpres RI, Joko Ditangkap Petugas, Ini Tampangnya
UM Purworejo Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk Ratusan UMKM
Rahmania Astrini Rilis ‘Ground Zero’ Lagu yang Kental Nuansa R&B Soul
Bungkam Bali United di IBL Seri II, Bima Perkasa Lanjutkan Tren Positif
Erick Thohir Mulai Jaring Masukan Suporter hingga Pemilik Klub
Dear Pisces, Jangan Menekan Pasangan Adan Terlalu Keras