Wisuda Online SMA Kolese De Britto, Jalu Jagad Maharsi Bacakan Doa Secara Islam

user
agung 09 Mei 2020, 09:05 WIB
untitled

SLEMAN, KRJOGJA.com - SMA Kolese De Britto mengumumkan kelulusan siswa kelas XII pada Jumat (8/5/2020) secara daring. Meski begitu, sekolah tetap mengundang siswa berprestasi untuk secara simbolis surat tanda kelulusan dan medallion dari sekolah. Jalu Jagad Maharsi, siswa berprestasi putra seorang pewaris pondok pesantren di Jawa Timur dipilih memberikan sambutan dan memimpin doa kelulusan mewakili teman-temannya.

Jalu Jagad Maharsi adalah putra Rahman Hidayat seorang penerus pondok pesantren di Blitar Jawa Timur yang juga inisiator Gelanggang UGM Bergerak tangani Covid-19. Jalu menjadi wakil siswa, karena ia salah satu siswa berprestasi di bidang pencak silat dan diminta hadir mewakili 238 temannya di kelas XII.

Kepala SMA Kolese De Britto, Agus Prih menyerahkan secara langsung di mimbar sederhana yang disiarkan langsung melalui kanal instagram dan Youtube sekolah. Jalu ditemani kedua orangtuanya, ayahnya mengenakan jas hitam sementara sang ibu mengenakan kebaya hitam tertutup lengkap dengan jilbabnya.

Jalu mewakili teman-temannya memberikan pidato kelulusan berisi ucapan terima kasih kepada orangtua, guru juga teman-temannya. Luar biasa dan sangat menarik ketika Jalu dipersilahkan memimpin doa yang kemudian dilakukannya secara Islam, sesuai kepercayaan yang dianutnya selama ini. Pembacaan doa begitu khidmat dan magis, apalagi Jalu mendaraskan doa dan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia.

“Saya akan berdoa secara Islam, untuk teman-teman yang berkeyakinan lain silakan mengikuti sesuai keyakinannya,” ucap Jalu sebelum memulai doa.

Momentum tersebut begitu menggugah dan membuat banjir apresiasi dari orangtua dan wali siswa. De Britto yang notabene diayomi yayasan Katolik ternyata menampakkan ciri yang kuat sebagai sekolah yang mendidik karakter siswanya tanpa pandang asal suku agama.

Salah satu orangtua siswa, Arif Nurcahyo mengaku begitu terpesona menyaksikan situasi yang terbangun dalam proses kelulusan daring De Britto kali ini. “Sekolah ini menampilkan fakta bahwa mereka mendidik siswanya berpikiran terbuka, egaliter, bertanggungjawab yang mereka menyimpulkan dalam satu kalimat yakni man for others,” ungkap Arif pada wartawan.

Arif Nurcahyo mengaku begitu mengenal sosok Rahman Hidayat yang diketahuinya akrab disapa Cak Man. Ia pun tahu Cak Man adalah pewaris Pondok Pesantren di Blitar Jawa Timur dan dengan mantap menyekolahkan putranya di De Britto.

“Cerita beliau yang saya ingat sampai hari ini ya anak-anaknya semakin tahu unggah-ungguh dan rajin sholat lima waktu. Dia sampai bilang kui dikapakke karo romo lan gurune yo,” lanjut Arif mengisahkan. (Fxh)

Kredit

Bagikan