Elisabet Wahyu, Perawat RS Panti Rapih Rela Sumbangkan Gaji untuk Warga Terdampak Corona

Elisabet Wahyu Ajar Wulan. (Istimewa)
ELISABET WAHYU AJAR WULAN (28), seorang perawat di RS Panti Rapih Yogyakarta merelakan gaji satu bulan yang didapatkannya untuk membantu warga tak mampu terdampak pandemi Covid-19. Ia rela hidup hemat dengan tabungan yang dimiliki untuk membantu orang lain yang lebih membutuhkan.
Minggu, (26/4/2020) Wahyu sapaan akrab Elisabet Wahyu menceritakan pengalaman luar biasanya tersebut pada KRjogja.com. Wahyu mengaku pada awalnya ia melihat unggahan sosial media Ismanto pemilik Sanggar Gandhung Mlati di Lereng Merapi Desa Sengi Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang yang melakukan aksi barter darurat.
Ismanto menurut Wahyu melelang lukisan, patung dan hasil karya seni yang diciptakan untuk ditukar sembako, ataupun hal apapun yang bisa didonasikan untuk masyarakat terdampak Covid-19. Unggahan tersebut yang menurut Wahyu langsung menginspirasinya untuk ikut bergerak, membantu dengan daya yang kemampuan.
“Berapapun jumlah dan berapapun nilainya beliau tetap mau barter. Semisal contohnya kita punya mie instan 20 bungkus, bisa ditukar dengan lukisan beliau. Beliau sangat senang sekali dan itu menginspirasi saya untuk ikut berbuat. Alasanya karena di berita banyak sekali orang-orang yang di PHK, banyak yang dirumahkan sehingga ini sangat berpengaruh ke perekonomian kebutuhan sehari-hari tentunya. Saya bersyukur masih punya pekerjaan juga penghasilan sehingga saya ingin berdonasi dengan cara yg bisa saya lakukan saat ini karena di luar sana banyak yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Wahyu mengisahkan.
Pada 24 April, setelah mendapat gaji dari rumah sakit, Wahyu lantas mewujudkan niat baiknya. Ia mendonasikan seluruh penghasilan yang didapat selama satu bulan bekerja, untuk diteruskan pada masyarakat yang membutuhkan melalui Sanggar Gandhung Mlati.
“Saya serahkan seluruh gaji yang saya dapatkan melalui Pak Ismanto. Biarlah saya hidup irit dengan tabungan yang saya punya tapi hati saya lebih tenang bisa membantu orang lain yang membutuhkan, apalagi saat diberi kabar uang saya sudah dibelanjakan dan disalurkan pada warga membutuhkan,” ungkap warga Bulu Podosoko Sawangan Magelang ini tersenyum.
Kehidupan Wahyu sebenarnya cukup biasa saja di mana ia tinggal bersama ibundanya, Cerena Surami di Magelang. Sebelumnya, Wahyu menempuh pendidikan di STIKES St. Elisabeth Semarang dan dalam empat tahun terakhir bekerja sebagai perawat di RS Panti Rapih Yogyakarta.
Wahyu sendiri punya harapan, agar hal baik ini tak berhenti pada dirinya saja dan terus menyebar ke hati orang-orang lain. “Semoga semakin banyak orang yang ikut peduli dalam hal ini. Kita sama-sama gotong-royong saling membantu satu sama lain, karena ini tidak hanya tugas pemerintah, tapi tugas kita bersama,” pungkas dia. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Tak Hanya Berkah, Puasa Arafah Jadi Ibadah Sunnah Penghapus Dosa
Data BPS Tunjukkan Jumlah Perokok Anak Turun di 2022
James Cameron Buka Suara, Jack Dawson Bisa Selamat di Film Titanic
Mau Tau Isi Goodie Bag Grammy Awards 2023? Ternyata Ada Gift Card Sedot Lemak
Curah Hujan Tinggi, BPBD Pantau Wilayah Rawan Bencana Alam
Lempeng Anatolia Picu Gempa Turki yang Sudah Renggut 1.600 Nyawa
Satu Abad NU, Wapres Ma’ruf Amin Ajak Ulama Dunia Responsif Hadapi Isu Global
Setoran Dividen & Pajak BRI ke Negara Capai Rp136,5 Triliun
Wapres Minta AAL Adakan Pendidikan Terbaik untuk Taruna
Jika Diizinkan, Elon Musk Kirim Starlink ke Turki
Travex ATF Jadi Kesempatan Emas Kebangkitan Pariwisata DIY
BKKBN dan BPS Bentuk Desa Cantik
5 Imbauan KBRI Ankara untuk WNI di Turki
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Harlah 1 Abad NU
Diungkap Bea Cukai, Pengiriman Rokok Ilegal Pakai Mobil Pribadi
Sama Seperti Indonesia, Malaysia Juga akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Airlangga Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi
Gus Miftah Raih Sarjana di Unissula, Sidang Skripsi Bikin Rekor
Warganet Gaungkan Tagar Pray for Turkey di Twitter
Sukseskan Pelaksanaan MBKM, UTY Gandeng 25 Perusahaan
Bapak Tega 'Garap' Putri Kandung Sendiri