YOGYA, KRJOGJA.com - Pandemi Coronavirus (Covid-19) berimbas pada pendapatan pekerja harian seperti driver ojek online (Ojol) yang menurun drastik. Namun, meski dalam kondisi minim, mereka tidak lupa untuk berbagi dengan rekan-rekannya yang juga tidak beruntung.

Orderan untuk melayani konsumen berkurang drastis yang membuat pengemudi harus mengencangkan ikat pinggang demi mendapat penghasilan. Mengencangkan ikat pinggang bukan hanya kiasan semata, lantaran para pengemudi benar-benar menahan lapar demi membawa Rupiah untuk keluarga di rumah.

“Banyak teman-teman yang tahan tidak makan untuk sekadar menghemat pengeluaran,” ungkap Christanto Yoedono salah satu driver Gojek dari komunitas Gojek 24, Jumat (3/4/2020).

Berangkat dari kenyataan di lapangan itulah, komunitas Gojek 24 mulai bergerak sejak 1 April lalu. Mereka menggalang dana dari siapapun, termasuk para pengemudi yang kebetulan sedikit lebih beruntung dari finansial.

Hasilnya, mereka gunakan untuk membeli nasi box dan sembako yang dibagikan gratis pada para pengemudi. “Sampai hari ini kami kumpulkan uang Rp 2 juta dari sahabat, keluarga yang seluruhnya kami bagikan lagi sesama driver yang membutuhkan,” ungkapnya bercerita.

Christanto dan kawan-kawannya di komunitas juga merasakan dampak Corona. Orderan mereka menurun drastis daripada hari biasanya. Namun mereka tetap berniat membantu sekuat tenaga.

“Kami merasa senasib sepenanggungan. Kami juga merasakan apa yang dirasakan teman-teman karena kami juga bekerja sebagai driver. Kami hanya berbuat semampu kami, meski kami juga merasakan hal yang sama. Kami pasrahkan, kersane Gusti Allah mawon, kami hanya modal ikhlas,” lanjut dia.

Bersama, komunitas Gojek 24 berkeliling dan membagikan sembako bagi sesama driver yang membutuhkan. Ia berharap gerakan ini akan semakin besar sehingga dampak perekonomian dari Virus Corona bisa dimininalisir terutama bagi driver Gojek yang mengandalkan kerja harian di lapangan. (Fxh)