Kusnandar, Driver Gojek yang Selalu Bawa Selang untuk Tolong Orang

Pakde Nandar menunjukan selang yang selalu ia bawa. (FX Harminanto)
YOGYA, KRJOGJA.com - Nama lengkapnya Kusnandar, teman-teman sesama pengemudi ojek online biasa menyapa pria 45 tahun ini dengan panggilan Pakde Nandar. Di tengah kesederhanaannya dalam bekerja sebagai driver Gojek, pria ini selalu membawa selang panjang yang digunakan untuk menolong orang.
Pakde Nandar adalah sedikit dari ribuan orang driver ojek online yang tak sekadar bekerja mencari rezeki. Prinsipnya adalah 'Urip Kui Urup' atau hidup itu bermanfaat. Sebagian waktunya saat bekerja ia dedikasikan untuk urusan sosial, membantu sesama.
Meski sebenarnya hidup dengan sederhana, namun Kusnandar mendirikan Sahabat Orang Sakit (SOS) yang memberikan bantuan pada sesama driver yang membutuhkan pendampingan saat sakit. Itu adalah salah satu diantara banyak hal baik dari pria yang akrab disapa “Pakde Nandar” ini.
KRjogja.com pun menyempatkan berbincang lebih jauh dengan Pakde Nandar saat bertemu di acara halal bihalal Gojek di Masjid Margo Yuwono kawasan Alun-Alun Selatan, Rabu (26/6/2018). Pria yang terlihat berpembawaan tenang dan religius ini mengaku memang aktif mengikuti grup sosial media di Yogyakarta yang membuatnya bertemu banyak rekan baru.
Tahun 2015 lalu, pria warga Sumberan Ngestiharjo Kasihan Bantul ini lantas bergabung dengan Gojek untuk mencari nafkah tambahan selain berjaga sebagai keamanan di sebuah toko konveksi Jalan Godean. Dipilihlah kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta di Jalan Pasar Kembang (Sarkem) sebagai tempat mencari pelanggan jasa ojek onlinennya.
Namun lagi-lagi, uang bukan hal utama yang kemudian dicari oleh bapak dua anak ini. Di dunia ojek online ternyata ia menemukan banyak rekan yang memiliki kesamaan tujuan dalam hidup yakni membantu sesama.
“Saya bersama komunitas di Sarkem Street ternyata banyak yang punya sisi kemanusiaan luar biasa. Orientasi mencari nafkah memang utama tapi tidak mengurangi keinginan untuk membantu sesama yang membutuhkan, kata orang Jawa “Urip Kui Urup”,” ungkap Nandar tersenyum.
Dengan motor maticnya, Nandar dengan penuh semangat mengantarkan penumpang ke tempat tujuan. Uniknya, selain helm dan jaket hijaunya, Nandar tak pernah melupakan satu barang di dalam motornya, yakni selang kecil yang sebenarnya cukup panjang.
KRjogja.com pun sempat menanyakan untuk apa selang kecil tersebut selalu dibawa di jok motornya. Dengan sedikit bicara, Nandar langsung membuka jok motor, penutup bensin lalu mempraktekkan apa yang sering dilakukannya.
“Kalau menemukan orang yang kehabisan bensin di jalan, ya dipakai untuk membagi bensin saya. Begini lho caranya,” sambung Nandar sembari memperagakan menyedot bensin lalu mengalirkannya ke tangki bensin motor lain yang kosong.
Baca Juga :
Fakta Mudik Bersepeda Bekasi - Gunungkidul
Anak Muda Bantul Ini Produksi Jersey Sepak Bola yang Diakui Internasional
Dipelihara Dua Bulan, Joper Siap Dipanen
Mudik Bersepeda Bekasi ke Gunungkidul, Sandi Punya Pengalaman Seram
Waktu beroperasi yang kebanyakan malam hari membuat Nandar kerap menggunakan selang tersebut untuk membantu pengemudi motor lain yang kebetulan kehabisan bensin. Berbagai pengalaman pun dirasakan meski sebenarnya niatan baik dan tulus yang ada dalam diri.
“Di Seyegan beberapa waktu lalu pernah, malah dikira akan berbuat tidak baik. Tapi setelah saya jelaskan pelan-pelan akhirnya mau menerima bantuan saya dan cur, langsung lancar,” kenangnya tertawa.
Bersama rekan-rekan pengemudi online, Nandar pun kini berhasil membentuk komunitas yang tujuannya sama, membantu orang membutuhkan. Memberikan bensin dari motor, hingga membuka gerai tambal ban gratis di malam hari pun sudah dilakukan termasuk bantuan pendampingan orang sakit pada sesama driver. (Fxh)
BERITA TERKAIT
One Way dan Contra Flow Jadi Andalan Polisi Hadapi Mudik Lebaran 2023
Lepas Erick Thohir, Hokky Caraka Pimpin Doa Agar Piala Dunia U-20 Tetap di Indonesia
Usai Lukai Sopir, Begal Taksi Online Urungkan Aksinya
BKN Gelar CAT Seleksi Penerimaan 4.213 Penyuluh Keluarga Berencana untuk BKKBN
Mendikbudristek: Jangan Gunakan Test Calistung dalam Penerimaan Calon Siswa SD
Transformasi Diklat, Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom
Alokasi Anggaran Pemerintah Terbatas untuk Membiayai KIP Kuliah
Partai Berkarya Tetap Konsisten Memberikan Pengabdian untuk Bangsa
UAD Bermitra dengan 11 PT Luar Negeri
Tambah Daya Listik Hingga 5.500 VA Kok Cuma Rp 200 Ribu?
Safari Tarawih Di Gedung DPRD Kulonprogo, Pj Bupati Imbau Pejabat Hidup Sederhana
Fatalitas Tinggi Akibat Virus Marburg, RI Waspada
Bertema Budaya, Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 Sudah Mulai
Laga PSIS Lawan Persebaya Digelar, Aparat Keamanan Semarang Disibukkan Suporter Bonek
7 Angkringan Enak Harga Terjangkau di Sukoharjo, Cocok untuk Berburu Takjil
Erick Thohir Bertemu FIFA, Cari Solusi Soal Penolakan Timnas Israel
Pemudik Bakal Naik, Ditjen Hubla Turut Berperan Aktif Mempersiapkan Angleb 2023
Ini Bahaya yang Mengintai Jika Menyimpan Bahan Mercon, Simak Sejarahnya
Klaim Bebas BPA Kemasan Non Polikarbonat, Berpotensi Bahayakan Konsumen
Safari Tarawih 1444 H Pemkab Kulonprogo, Ini Jadwalnya
Mengenal Desa Modern Berbasis Digital di Desa BRILian Mijen Kudus