Punya Banyak Pengikuti di Medsos, Nama Kompol Etty Pernah Disalahgunakan

Kapolsek Kraton Kompol Etty Haryanti, aktif di medsos untuk edukasi. (Evi Nur Afiah)
KAPOLSEK Kraton, Polresta Yogyakarta Kompol Etty Haryanti aktif diberbagai media sosial (medsos) baik Facebook, Youtube maupun Instagram. Tujuannya untuk  memberikan informasi yang edukatif. Meski sosoknya adalah polisi, ada saja penipu yang mencoba menggunakan profilnya untuk memperdaya masyarakat.
Kepada wartawan KRjogja.com, Kompol Etty mengungkapkan ia memiliki banyak followers (pengikut) yang cukup banyak. "Saya aktif di media sosial, followers saya di facebook itu ada 5 ribu lebih dan ada 1000 orang yang mau dikonfirmasi tapi tidak bisa. Di instagaram ada 4 ribuan," kata Etty.
Etty mengatakan, media sosial dia butuhkan untuk memberikan informasi edukasi kepada masyakarakat. Misalnya bila mana ada gangguan di lapangan atau peristiwa penting yang masyarakat butuhkan, melalui medsos, masyarakat bisa memperoleh informasi termasuk kegiatan kepolisian yang ada di wilayah Kecamatan Kraton.
"Dengan membagikan kegiatan saya di media sosial. Orang-orang yang mau melakukan tindak kejahatan di wilayah kraton, mereka bisa saja tidak jadi, karena ada saya dan tim sedang patroli," ucapnya.
Baca Juga :
Kompol Etty Haryanti: Dulu Saya Ingin Jadi Dokter
Kendati demikian, penggunaan medsos untuk keperluan positif, walaupun ada orang yang memanfaatkan negatif. Etty mengaku, beberapa folowersnya adalah mantan binaan dia. Dia menyebut pernah ada orang yang memanfaatkan namanya di medsos.
Menurut Etty, kebanyakan 90 persen postingan di medsos itu kegiatan Polri. Meski, tahu dirinya adalah polisi, namun, ada saja orang yang pernah meminjam uang mengatas namakan namanya. Untungya orang yang dihutangi tidak percaya.
"Nah suatu ketika ada orang yang berusaha pakai profil saya, pinjam uang, suruh kirim ke nomor rekening. Orang yang sudah kenal saya tidak mungkin percaya, karena saya tak pernah melakukan seperti itu," imbuhnya.
Untuk menghindari orang tidak bertanggung jawab mencatut akun miliknya, Etty selalu mengunggah berbagai kegiatannya di medsos.
"Saya selalu upload kegiatan saya sehingga orang yang akan mencatut nama untuk kepentingan pribadi akan bingung," tegasnya.
Etty juga mengaku segala sesuatu pasti mengandung resiko, namun hal itu tidak mengurangi eksistensinya di medsos dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Etty pun kerap menjaga dan mengontrol setiap postingannya di medsos.
"Di medsos ada yang curhat, 'hatiku galau', saya tidak mungkin curhat di medsos. Kalau saya galau ngapain saya tunjukkan ke orang bahwa saya sedang galau, cukup diri saya dan Tuhan yang tahu, curhat kepada Tuhan. Kalau iya saya bisa ditegur," kata Etty sembari tertawa menceritakan kisahnya.
Menjadi polisi bagi Etty adalah suatu hal yang membanggakan. Selain bisa mengabdikan diri kepada masyarakat, pekerjaan tersebut adalah ibadah. (Ive)
BERITA TERKAIT
Resmi Dilantik, FPTI DIY Jadikan Kelolosan PON Sebagai Target Utama
Gerindra Bantul: Prabowo Presiden 2024 Ini Harga Mati
Pertemuan Menteri ATF Dorong Pariwisata ASEAN Lebih Inovatif dan Kompetitif
SD Muhammadiyah Tegalrejo Launching Sekolah DigitalÂ
Delegasi ATF 2023 Jajal Borobudur Trail of Civilization
Hanya Dua Pelatih Lokal Tersisa di Liga 1, Begini Kata Kak Seto
Sengketa Saham Tambang, Dirut CLM Berharap Dirjen AHU Revisi Keputusan
Erik Ten Hag Buktikan MU Tidak Butuh Ronaldo
16 Tim Ramaikan Turnamen Futsal Milad RS PKU Muhammadiyah
Oh No! Bocor Identitas Perempuan Perenggut Keperjakaan Pangeran Harry
Bupati Kendal Dico Ganinduto Hadiri Acara Hari Pers Nasional 2023
JEC Sukses Jadi Tempat Event Internasional Asean Tourism Forum 2023
OK 'Sakpenake' Hibur Pengunjung ATF 2023 di JEC
Thailand Masters 2023, 'The Babbies' Persembahkan Gelar Bagi Merah Putih
Prof Gunarto : Generasi Y dan Z Dominan di Pemilu 2024
Tuntas Buyback Rp 3 T, BRI Tambah Lagi Rp 1,5 T
Sama-sama Alumni Fakultas Teknik Arsitektur UGM, Kini Bertemu di Pelaminan
PB Manunggal Dominasi Gelar PBSI Bantul Series
Bawa Sajam, Tim Pandawa Polres Sukoharjo Amankan Dua Remaja
Kahmi dan HMI Ingin Wujudkam Pemilih Berdaulat
Kualitas Jadi Beban Ganda Pendidikan Nasional