Cerita Indah Tentang 'Konser Kodok yang Ricuh'

user
Ary B Prass 01 Januari 2023, 14:37 WIB
untitled

Krjogja.com - YOGYA - Musim hujan biasanya banyak kodok bernyanyi bersahutan. Konser kodok itu mengilhami Dwi Indah Prasetyowati (45) untuk menulis cerita anak tentang konser kodok yang ricuh.

Kebetulan disamping bisa main piano dan keyboard, Indah juga pernah ikut paduan suara, sering nonton konser orkestra dan punya pengalaman terjun di dunia sinetron.

Indah sendiri lulusan D3 Akademi Seni Drama & Film (Asdrafi) Yogyakarta yang kemudian belok jalur S1 Pendidikan Sejarah di Universitas PGRI Yogyakarta. Karena menjadi guru di SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta, maka nama lengkapnya menjadi Nyi Dwi Indah Prasetyowati SPd.

"Saya mengamati jika kodok-kodok berbunyi bersahutan bagaikan konser orkestra atau paduan suara," kata Indah, di tempat tinggalnya Sewon Bantul, Minggu (1/1/2022).

Konon jika ada seekor kodok yang salah bunyi, maka akan dimarahi kodok lainnya. Sebagai orang yang pernah aktif di dunia sinetron, dan ikut paduan suara, menurut Indah, bisa membidik mana yang dijadikan konflik agar cerita menarik.

Bumbu-bumbu karakter kodok yang bermuatan pendidikan diangkat oleh Indah. Ambisi dan ego manusia digambarkan pada tokoh kodok dalam cerita itu. Judulnya "Konser Kodok yang Ricuh".

Indah sengaja membuat jalinan cerita mudah diubah menjadi skenario untuk FTV. Konser kodok itu, bersama dengan empat cerita anak lainnya, diterbitkan dalam buku kumpulan cerita anak yang berjudul "Balas Budi Ikan Hiu Kecil".

Menurut Indah pengalaman menjadi sekretaris di Production House Gardu Seni Jakarta, pengalaman jadi pemain, pengalaman sebagai guru, mewarnai karya fiksi yang ditulisnya. Indah mengatakan juga tertarik dengan dunia jurnalistik, aktif menulis di Majalah Siswa Nusantara (Sinus) terbitan Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.

Kumpulan cerita yang ada dalam buku itu semua berisi pendidikan karakter, disamping bisa digarap menjadi FTV. Masing-masing ceritanya berjudul Balas Budi Ikan Hiu Kecil, Konser Kodok yang Ricuh, Patung Ajaib, Sidang Ayam dan Kambing, Perjanjian Tikus dan Mak Ciwet.

Semua berisi pendidikan karakter bagi siswa dan berupaya membangkitkan kesukaan membaca buku bagi anak-anak. (War)

Kredit

Bagikan