YOGYA - Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Drs K Baskara Aji resmi memasuki purna tugas terhitung mulai Rabu (1/3/2023). Menjelang mengakhiri tugasnya sebagai Sekda DIY, Baskara Aji berpamitan dengan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemda DIY di Bale Raos pada Senin (27/2/2023).

Selain itu pada Selasa (28/2/2023) dirinya juga menghadiri acara pelepasan bersama kalangan legislatif di kantor DPRD DIY.‎ Meski sudah memasuki pensiun, tapi Baskara Aji mengaku tidak tertarik untuk ke dunia politik dan lebih memilih untuk momong cucu dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Setelah pensiun saya akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk momong cucu (antar jemput sekolah). Apalagi salah satu cucu saya begitu bangun tidur tadi sudah‎ tanya kung, jadi kapan mau antar sekolah. Tapi karena masih harus masuk, saya bilang dek masih satu hari lagi ya kerjanya," kata Baskara Aji di Yogyakarta.

Mantan Kepala Disdikpora DIY itu mengatakan, sejak dilantik menjadi Sekda DIY pada tahun 2019 dirinya bertugas membantu Gubernur DIY Sri Sultan HB X  dalam penyusunan kebijakan dan melaksanakan tugas perangkat daerah.

Meski tugas tersebut tidak mudah, tapi dirinya sangat menikmati tugas baru yang diembannya tersebut. Apalagi Sri Sultan HB X sangat banyak membantu dirinya dalam menjalankan tugas.

Diantaranya dengan  memberikan arahan dan masukan yang sangat membantu serta bermanfaat bagi dirinya.

"Ngarsa Dalem priyayinya sangat terbuka. Sehingga saya bisa menghubungi beliau atau sowan setiap saat. Karena sesibuk apapun Ngarsa Dalem selalu menyempatkan untuk berdiskusi. Biasanya kami berdiskusi kalau tidak bisa tatap muka secara langsung ya melalui telepon. Disitu saya bisa matur panjang lebar. Semua itu menjadi sesuatu yang sangat memudahkan tugas saya selaku Sekda karena komunikasi dengan pucuk pimpinan sangat mudah dilakukan," terang Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

Kakek dari dua cucu itu mengungkapkan, selama menjabat sebagai ASN di lingkungan Pemda DIY salah satu pengalaman yang tidak bisa dilupakan adalah adanya pandemi Covid-19.‎

Datangnya bencana non alam yang mendadak dan tidak pernah diprediksikan oleh siapapun, tentu menjadi tantangan tersendiri. Karena pemerintah dan negara manapun belum memiliki pengetahuan sama sekali untuk menangani pandemi Covid-19.

Kondisi itu menjadikan jajarannya harus bekerja ekstra untuk melakukan penanganan. Mengingat sebagai pemangku kepentingan, dirinya dan pihak-pihak terkait memiliki tanggung jawab untuk mencegah supaya adanya korban jiwa ‎tidak semakin banyak.

"Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Tidak pernah ada di tupoksi saya dan gubernur. Jadi saat tiba-tiba muncul Covid-19 pasti kita semua terkaget kaget. Saya merasa punya kewajiban berat karena menyangkut nyawa. Tapi alhamdulilah kami bersama teman-teman terus berusaha mengatasinya dengan baik,"ungkap Baskara Aji.