Politikus Eros Djarot Minta Wartawan Beri Pencerahan
Ary B Prass
03 Maret 2023, 11:57 WIB

Eros Djarot (foto: driyanto)
Salah satu tugas wartawan dalam kondisi saat ini harus bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Permintaan disampaikan politikus dan budayawan Soegeng Rahardjo Djarot yang akrab dipanggil Eros Djarot, Kamis (2/2/2023) malam disela sela kegiatan dialog kebudayaan di Purwokerto, Jawa Tengah.
"Sekarang kan perang narasi ya dan sekarang pencitraan itu segalanya, sehingga tugas wartawan adalah memberikan pencerahan," pintanya.
Djarot, mencontohkan pejabat yang kinerjanya tidak jelas justru mendapat banyak pujian karena pencitraannya sangat kuat, padahal nilai rapornya nol jika ditinjau dari sisi politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Ia juga menyoroti keberadaan "buzzer" yang dalam kaitannya dengan isu "kadrun" lawan "cebong".
Menurutnya bagi kelompok yang disebut "cebong", kata dia, apa pun yang dilakukan oleh kelompok "kadrun" selalu buruk dan sebaliknya.
"Kalian ini wartawan, yang sebenarnya bisa melakukan pencerahan karena narasi itu penting, dan sekarang perang narasi," tegasnya.
Untuk itu, menurutnya wartawan atau media massa merupakan satu-satunya senjata untuk membangkitkan dan membangun Indonesia kembali.
Berkaitan dengan hal itu, Djarot mengatakan sekarang waktunya wartawan untuk berpihak namun dengan keberpihakan yang jelas.
Ia, menganggap bahwa negeri ini sedang darurat mafia dan bagaimana negeri ini sudah tercengkeram begitu jauh. " Yang bisa membebaskan itu satu, sampai ada istilah no viral no justice," jelasnya.
Berkaitan kondisi itu, ia mengharapkan peran wartawan dalam memberi pencerahan kepada masyarakat.
Ia mengaku mendapat kabar jika ada salah satu media nasional yang meminta wartawannya untuk tidak lagi mengkaver lagi masalah forum korban mafia tanah.
"Mungkin banyak lagi, justru keberanian itu yang saya harapkan dari kalian. Saya tahulah mungkin pimpinan redaksi kalian yang mempunyai otoritas akhir untuk masuk dan tidaknya berita," kata Koordinator Komite Indonesia Bebas Mafia itu.
Kemudian ia meminta wartawan untuk menjadi the agent of truth (agen kebenaran) karena setahu dirinya hal itu sesuai tuntutan masyarakat.
Eros juga mengharapkan masyarakat madani (civil society) dapat terbangun dari berbagai daerah dengan menunjukkan peradaban asli Indonesia.
Menurut dia Jakarta saat ini jadi pusat 'pembusukan' peradaban. "Saya berharap justru dari daerah-daerah terbangun Indonesia yang asli dalam peradaban, artinya peradaban yang bersifat natural dan kulturnya bangsa sendiri," pintanya. (Dri)
BERITA TERKAIT
Ramadan, Lansia di Juwangi Belajar Mengaji
Waduh! Mahasiswa UNS Solo Jatuh ke Goa Beraholo yang Dalamnya Ratusan Meter
Ini Dia Cara Bikin Cendol Dawet Tanpa Cetakan
Puluhan Lansia Isi Waktu Puasa dengan Belajar Mengaji
FPB Sukoharjo Pantau Persiapan Pembayaran THR 2023
Cara Menyelesaikan Problem Matematika dengan Computational Thingking
BPKPAD Sukoharjo Imbau Percepat Pelunasan PBB
Unik, Indra Utami Tamsir Rilis Lagu Religi Keroncong 'Bulan Ampunan'
Polres Sukoharjo Gencarkan Patroli Ramadan
Ramadan di Karanganyar, Operasional Tempat Hiburan dan Warung Makan Dibatasi
KPU Rampungkan Regulasi Alokasi Kursi Dapil
RI Punya CoE Terbesar untuk Kelistrikan dan Otomasi industri
Divonis Kanker Payudara Nunung Srimulat Jalani Kemoterapi, Begini Kesehatannya
Pria Tak Dikenal Tewas Tertabrak KA Bima
Sedang Marak 'Perang Sarung' Polisi Gagalkan Tawuran Antar Pelajar Karanganyar
Usai Menikahi Ken Umang dan Anusapati, Ken Arok Menuai Karma?
Apri-Fadia Mundur Gregoria Kalah, Indonesia Tanpa Gelar di Swiss Open 2023
Suzuki GSX-8S Resmi Meluncur, Performanya Siap Tantang Pencinta Adrenalin
PPY Bantul Adakan Pembekalan Anggota Baru, Upaya Jaga Mutu dan Standarisasi
Gantikan Martial, United Kejar Dembele
Fakta Menarik Lagu Lingsir Wengi, Benarkah untuk Memanggil Makhluk Halus?