SRAGEN - Korban keracunan massal di Desa Jambeyan dan Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen terus bertambah. Data terakhir, 10 orang dirawat di Puskesmas Sambirejo, 1 orang dirujuk ke RS Sarila Husada Sragen dan ratusan lainnya rawat jalan.
Jumlah korban diperkirakan bakal terus bertambah mengingat nasi punjungan yang diduga menjadi penyebab keracunan dibagikan ke warga sebanyak 600-an paket. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen langsung mendirikan posko kesehatan untuk penanganan dampak keracunan makanan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen Udayanti Proborini Sabtu (29/4/2023) mengatakan, posko pengobatan gratis tersebut didirikan di rumah Bidan Desa Jambeyan, Nuryani. Posko akan terus dibuka sampai tidak ada keluhan warga yang mual, muntah, dan diare.
Posko kesehatan tersebut memiliki delapan bidan desa, dokter empat orang, dokter muda empat orang, serta obat-obatan dan infus. Selain membuka posko, Udayanti mengatakan Dinkes Sragen juga sudah mengambil sampel air dan makanan punjungan yang diterima warga.
[crosslink_1]
Sampel yang diambil ada nasi, daging, dan sayur kentang. Dia mengatakan semua sampel langsung dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di Semarang. "Sampel sudah diambil. Untuk posko juga ada PSC 119 Sukowati. Kemungkinan dugaan penyebab keracunan dari hantaran itu. Informasinya ada 600-an paket makanan yang dibagikan warga yang hajatan," ujarnya.
Hingga Sabtu (29/4/2023) siang, jumlah korban keracunan massal bertambah menjadi 275 orang setelah beberapa jam sebelumnya 210 orang. Jumlah warga yang terdampak keracunan massal sebanyak 275 orang yang terdiri atas 11 orang rawat inap dan sisanya 265 rawat jalan.
Terpisah, Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kapolsek Sambirejo Iptu Zubaidi mengaku pihaknya telah mengamankan sempel makaman yang diduga menjadi penyebab keracunan. "Bersama petugas dinkes, sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah diamankan. Jumlah nasi punjungan yang dibagikan ke warga sebanyak 620 paket," ujarnya. (Sam)