KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani menyerahkan bantuan stimulan untuk renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 686 unit. Penyerahan bantuan dilakukan di Grha Bung Karno, Senin (18/9/2023), dihadiri oleh seluruh penerima, dan juga para kepala desa di wilayah desa yang dikategorikan miskin ekstrem.
Sri Mulyani mengemukakan, sosialisasi dan penyaluran bantuan RTLH sebanyak 686 unit penerima, difokuskan pada wilayah desa miskin ekstrem. “Seluruh kepala desa di 25 desa yang masuk kategori miskin ekstrem hadir semua, pada acara ini,” kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut Sri Mulyani mengharapkan, adanya bantuan tersebut bisa menumbuhkan sistem gotong royong di masyarakat. Bantuan dengan nilai nominal Rp 12 juta tidak mungkin cukup untuk merenovasi sebuah rumah, sehingga diperlukan sistem swadaya dan gotong royong, serta berbagi, sehingga rumah RTLH akan terbangun menjadi rumah yang cukup nyaman dan sehat untuk masyarakat.
Bantuan tersebut bersumber dari APBD II sekitar Rp 8,2 miliar. Jumlah RTLH yang harus diselesaikan sebenarnya masih banyak, berkisar 15 ribu unit. Dikarenakan keterbatasan anggaran, maka dibuat sistem cluster, terdiri cluster prioritas, cluster segera dan kluster masih bisa ditunda.
“Ini menjadi prioritas kami untuk bisa segera diberi bantuan, dan masih ada bantuan-bantuan dari beberapa pihak, nanti juga kita klusterkan.
Pada prinsipnya jumlah RTLH di Klaten ini kita upayakan segera turun banyak, namun APBD kita tidak mungkin bisa menyelesaikan semua,” jelas Bupati.
Terkait adanya warga yang menolak karena bantuan senilai Rp 12 juta, Bupati menegaskan, bantuan sifatnya hanya stimulan disesuaikan dengan kekuatan APBD Klaten. “Yang menolak dari 1.000 penerima hanya satu orang kan. Ya tidak apa-apa, kalau menolak ya kita berikan pada yang lain, karena yang antri masih sangat banyak. Melihat kebijakan Rp 12 juta ini memang cukup minim, tetapi kita harus melihat APBD kita, maka kita sampaikan perlu adanya gotong royong,” jelas Bupati pula.
Bupati menghimbau kepada para penerima untuk memanfaatkan stimulan tersebut dengan baik, dibarengi dengan gotong royong. Ia berharap ada kebangkitan berbagi bersama dari masyarakat. “Tahun ini harus selesai agar masyarakat lebih nyaman tinggal. Ini bukan untuk membuat rumah, tetapi untuk renovasi saja,” tandas Bupati. (Sit)