Ramadan Bulan Fashion

Hj Luthvia Dewi Malik SAg, Ketua PW Muslimat NU DIY
KATA fashion atau fesyen dipahami sebagai segala hal yang dikenakan oleh manusia untuk memperindah dan mempercantik penampilan, yang lebih identik dengan pakaian dan segala hal yang melekat padanya dan jadi pelengkapnya.
Jika kita meminta tolong google melalui smartphone android kita dengan menuliskan kata fesyen atau fashion, maka akan bermunculan segudang deskripsi terkait pakaian dan perlengkapannya disertai tawaran gambar, panduan penggunaan, tutorial pembuatan, bahkan mekanisme transaksi jika kita menginginkannya.
Apalagi di bulan Ramadan yang segera akan diikuti oleh bulan syawal saat perayaan hari raya Idul Fitri, tawaran/iklan fashion memenuhi tampilan layar smartphone kita, sekalipun kita tidak sedang membutuhkan informasi tentangnya.
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk membahas euphoria fashion di bulan Ramadan menjelang lebaran, tetapi mencoba memaknai fashion yang berarti segala hal yang dikenakan manusia/mukmin untuk memperindah dan mempercantik penampilannya di bulan Ramadan.
Di bulan Ramadan setiap orang yang beriman (mukmin) diperintahkan untuk berpuasa, agar dapat mencapai derajat takwa (QS. Al-Baqarah : 183) dan bahkan Rasulullah menyampaikan bahwa puasa akan dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu dari seorang mukmin. Motivasi untuk memperoleh derajat takwa dan ampunan akan dosa, membuat setiap mukmin berusaha sekuat tenaga dan sekuat kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadah di bulan ini. Setiap orang yang beriman berusaha 'memantaskan diri' di hadapan Allah, agar ia terpilih sebagai hamba yang mendapat derajat takwa di sisi-Nya dan mendapatkan ampunan dosa-dosa masa lalunya.
Kata 'memantaskan diri' memiliki kedekatan substansial dengan makna dan tujuan fashion dalam pengertiannya yang tersebut di atas, yaitu memperindah dan mempercantik penampilan di hadapan Allah.
Pada bulan Ramadan, terutama menjelang lebaran, setiap orang 'mem-fashion' dirinya atau memperindah dan mempercantik penampilan di hadapan manusia dengan pakaian-pakaian terkini nan indah, hijab paling trend, assessoris paling mutakhir, sepatu yang branded, kosmetik paling sparkling dan bahkan kendaraan baru sebagai pelengkap performa, yang kesemuanya itu tidak biasa dilakukannya secara bersamaan dalam satu bulan.
Di saat yang sama, setiap orang juga meng-up grade fashion ibadahnya; rajin berjemaah di masjid, membaca Alquran, bersedekah, silaturrahmi, berbuat kebajikan, kuat menjaga lisan dari berkata kotor dan dusta, kuat menahan marah, dan kuat bersabar. Semuanya dilakukan secara serentak dalam satu bulan, Ramadan.
Di bulan-bulan lain; bisa jadi kaki kita terasa berat melangkah ke masjid, tapi tidak di bulan Ramadan; bisa jadi sedekah hanya jika ada rezeki yang berlimpah-limpah, tapi di bulan Ramadan kotak infaq di masjid selalu penuh, fakir miskin jadi punya banyak uang, rumah-rumah yatim jadi banyak yang menyumbang; bisa jadi di bulan lain mentraktir makan saudara dan teman dekat hanya ketika dapat bonus dari tempat kerja, tapi di bulan Ramadan isi dompet terasa ringan keluar untuk memberi takjil ratusan jemaah di masjid maupun musholla; bisa jadi di bulan lain qiyamul lail antara 3 sampai 5 rakaat, tapi di bulan Ramadan kuat hingga 11 sampai 23 rokaat; bisa jadi di bulan lain puasa Senin - Kamis terasa berat, namun di bulan Ramadan mampu berpuasa selama satu bulan penuh. Subhanallah. Semua peningkatan ibadah itu terjadi secara bersamaan dalam satu bulan, bukannya dicicil sebagaimana di bulan-bulan lainnya.
Fashion memang membuat penampilan jadi berbeda dari biasanya, fashion membuat penggunanya berwibawa, indah, cantik, berbeda dari sebelumnya dan tentunya mendapat apresiasi/pujian dari yang memandangnya. Demikian pula fashion ibadah di bulan Ramadan membuat setiap orang yang beriman menjadi tampak berbeda dari biasanya, karena ibadahnya meningkat, berbeda dari dahulunya karena dosanya akan diampuni Allah, dan tentunya mendapatkan apresiasi tertinggi dari Allah yaitu disebut sebagai muttaqiin.
Indahnya 'fashion' di bulan Ramadan mudah-mudahan menginspirasi keindahan fashion di bulan lainnya. Sehingga keagungan Ramadan benar-benar menjadi awal trend fashion ibadah pada sebelas bulan berikutnya. Sehingga akan semakin banyak orang beriman yang mencapai derajat takwa di sisi Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-A’raf : 26, bahwa "pakaian takwa itulah yang lebih baik". Wallahu a'lam bish showab. (Hj Luthvia Dewi Malik SAg, Ketua PW Muslimat NU DIY)
BERITA TERKAIT
Tak Hanya Berkah, Puasa Arafah Jadi Ibadah Sunnah Penghapus Dosa
Data BPS Tunjukkan Jumlah Perokok Anak Turun di 2022
James Cameron Buka Suara, Jack Dawson Bisa Selamat di Film Titanic
Mau Tau Isi Goodie Bag Grammy Awards 2023? Ternyata Ada Gift Card Sedot Lemak
Curah Hujan Tinggi, BPBD Pantau Wilayah Rawan Bencana Alam
Lempeng Anatolia Picu Gempa Turki yang Sudah Renggut 1.600 Nyawa
Satu Abad NU, Wapres Ma’ruf Amin Ajak Ulama Dunia Responsif Hadapi Isu Global
Setoran Dividen & Pajak BRI ke Negara Capai Rp136,5 Triliun
Wapres Minta AAL Adakan Pendidikan Terbaik untuk Taruna
Jika Diizinkan, Elon Musk Kirim Starlink ke Turki
Travex ATF Jadi Kesempatan Emas Kebangkitan Pariwisata DIY
BKKBN dan BPS Bentuk Desa Cantik
5 Imbauan KBRI Ankara untuk WNI di Turki
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Harlah 1 Abad NU
Diungkap Bea Cukai, Pengiriman Rokok Ilegal Pakai Mobil Pribadi
Sama Seperti Indonesia, Malaysia Juga akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Airlangga Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi
Gus Miftah Raih Sarjana di Unissula, Sidang Skripsi Bikin Rekor
Warganet Gaungkan Tagar Pray for Turkey di Twitter
Sukseskan Pelaksanaan MBKM, UTY Gandeng 25 Perusahaan
Bapak Tega 'Garap' Putri Kandung Sendiri