Momentum Tinggalkan Hoax

Drs M Safar Nasir M Si, Wakil Rektor 2 Universitas Ahmad Dahlan.
BANYAK isu dalam kehidupan masyarakat kita saat ini, di antaranya adalah hoax atau kabar bohong. Dalam Oxford English dictionary, hoax didefinisikan sebagai malcious deception (kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat). Hoax akan merugikan pihak yang menjadi objek kebohongan atau korban fitnah, yang itu bisa terjadi pada individu, komunitas, bahkan pemerintah.
Fakta saat ini hoax masih terus membanjiri kehidupan kita sehari-hari, dan bersifat masif melalui media sosial. Jika hal ini terus berlanjut maka pada ujungnya akan dapat menimbulkan mutualdistrust atau saling tidak percaya, saling curiga, dan kebencian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Akibat lebih lanjut dapat meretakkan kolektivitas masyarakat dan kesatuan bangsa.
Karena itu kita harus menjadi bagian dari penyelesaian masalah (part of the problem solving) bukan bagian dari masalah (part of the problem) hoax ini. Kita harus ikut mencegah, melawan, dan mengajak masyarakat untuk meninggalkan hoax, bukan mengkonsumsi apalagi memproduksi, mereproduksi, dan ikut menyebarkannya.
Dalam Alquran surat al-Isra': 36 Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
Pada surat al-Hujurat: 6 Allah juga berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecorobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
Kedua ayat tersebut mengajak kita untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi berita (di era banjir hoax atau fitnah ini). Kita harus teliti atau jangan mudah percaya, apalagi menyebar berita yang kita belum tahu kebenarannya dan pahami dengan baik. Terlebih jika berita itu bersumber dari orang fasik.
Saat ini kita berada dalam bulan Ramadan, momen yang bagus untuk digunakan meninggalkan hoax. Dalam bulan Ramadan ini kita diperintahkan untuk menunaikan ibadah puasa (sebulan penuh) sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 185 ".....Maka barangsiapa di antara kamu yang menyaksikan bulan Ramadan itu, berpuasalah......"
Puasa dalam Alquran dan Alhadis disebut dengan kata ash-shiyam atau ash-shaum, yang secara harfiah berarti menahan diri dari sesuatu; menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual dan segala yang membatalkan sejak dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah. Puasa menumbuhkan kemampuan menahan atau mengendalikan diri dan memperkuat kepribadian. Dengan puasa orang dapat mengendalikan diri dari sikap suka berdusta dan mendorong untuk berkata jujur.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak memandang perlu orang itu meninggalkan makan dan minumnya". (HR al-Bukhari).
Maksudnya adalah bahwa seseorang yang melakukan puasa, tetapi masih saja suka berdusta, maka puasa (meninggalkan makanan dan minuman) yang dilakukannya tidaklah ada arti apa-apa di sisi Allah...... (Tuntunan Ramadlan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah).
Semoga puasa bulan Ramadan ini dapat kita jadikan sebagai momen meninggalkan hoax. Aamiin yra.
(Drs M Safar Nasir M Si, Wakil Rektor 2 Universitas Ahmad Dahlan)
BERITA TERKAIT
James Cameron Buka Suara, Jack Dawson Bisa Selamat di Film Titanic
Mau Tau Isi Goodie Bag Grammy Awards 2023? Ternyata Ada Gift Card Sedot Lemak
Curah Hujan Tinggi, BPBD Pantau Wilayah Rawan Bencana Alam
Lempeng Anatolia Picu Gempa Turki yang Sudah Renggut 1.600 Nyawa
Satu Abad NU, Wapres Ma’ruf Amin Ajak Ulama Dunia Responsif Hadapi Isu Global
Setoran Dividen & Pajak BRI ke Negara Capai Rp136,5 Triliun
Wapres Minta AAL Adakan Pendidikan Terbaik untuk Taruna
Jika Diizinkan, Elon Musk Kirim Starlink ke Turki
Travex ATF Jadi Kesempatan Emas Kebangkitan Pariwisata DIY
BKKBN dan BPS Bentuk Desa Cantik
5 Imbauan KBRI Ankara untuk WNI di Turki
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Harlah 1 Abad NU
Diungkap Bea Cukai, Pengiriman Rokok Ilegal Pakai Mobil Pribadi
Sama Seperti Indonesia, Malaysia Juga akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Airlangga Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi
Gus Miftah Raih Sarjana di Unissula, Sidang Skripsi Bikin Rekor
Warganet Gaungkan Tagar Pray for Turkey di Twitter
Sukseskan Pelaksanaan MBKM, UTY Gandeng 25 Perusahaan
Bapak Tega 'Garap' Putri Kandung Sendiri
Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir Sambut Harlah 1 Abad NU
Wafatnya Pendiri Fo Guang Shan Master Hsing Yun di usia 97 tahun