JAKARTA, KRJOGJA.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada tokoh agama untuk ikut berperan dalam menjaga pelaksanaan Pilkada serentak yang damai. Tak hanya tokoh agama, MUI juga meminta tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk berperan mendinginkan suasana.
"Kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan media masa diharapkan dapat memerankan diri sebagai perekat dan pemersatu bangsa," kata ‎Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Sa'adi, Minggu (24/6/2018).
Menurut Zainut, para tokoh sangat mempunyai peran penting dalam melaksanakan proses Pilkada yang tertib dan damai. Dengan demikian, Pilkada 2018 akan kembali normal berkat peran dari masing-masing pihak.
"Pemilukada adalah sarana untuk memilih kepala daerah melalui sistem pemilihan yang demokratis, langsung, umum, bebas dan rahasia. Untuk hal itu diimbau kepada seluruh umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan terhormat," terangnya.
Zainut mengingatkan agar masyarakat dapat memilih pemimpin pegawai yang jujur, amanah, cerdas, dan komunikatif. ‎Serta, mampu melindungi dan memberikan rasa aman masyarakat serta dapat membawa perbaikan, kemajuan dan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat.
"Perbedaan pilihan hendaknya disikapi dengan penuh kedewasaan, saling menghormati dan saling memuliakan. Mendahulukan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok dan golongan. Menjunjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan," imbuhnya.
Zainut menambahkan, perlu ada sikap yang jujur, adil dan profesional dari para penyelenggara Pilkada untuk menciptakan demokrasi di Indonesia. Sehingga, rakyat apat memilih calon pemimpinnya dengan tenang. (*)