Krjogja.com - KULONPROGO - Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, melakukan peninjauan ke Stasiun Tugu Yogyakarta.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono mengatakan, peninjauan sejalan dengan program destination development InJourney di wilayah Joglosemar. Salah satunya dengan merevitalisasi Stasiun Tugu menjadi ikon pariwisata yang mengedepankan culture dan heritage. “InJourney melakukan revitalisasi Stasiun Tugu untuk mengintegrasikan attraction di kawasan tersebut dan mengembangkan konektivitas ekosistem pariwisata di kawasan Joglosemar,” kata Maya Watono saat peninjauan di lokasi.
Dengan kolaborasi dapat mengintegrasikan semua atraksi di kawasan Joglosemar. Kita akan mengembangkan konektivitas, mulai dari airport, kemudian kereta api menuju Stasiun Tugu dan di Stasiun Tugu itu sendiri," tuturnya. Dalam melakukan revitalisasi, InJourney turut mengawal proses revitalisasi dan memastikan look and feel dari awal desain hingga realisasi di tahap akhir.
[crosslink_1]
Lebih jauh diungkapkan, Stasiun Tugu mulai dioperasikan pemerintah kolonial Belanda pada 1887 dengan nama Stasiun Djokjakarta yang merupakan bagian dari jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Awalnya, Stasiun Tugu difungsikan sebagai rute pengangkutan hasil bumi dan persinggahan pengangkutan barang. Kemudian pada 1905, Stasiun Tugu mulai melayani kereta penumpang. Dalam proses desainnya, InJourney menelusuri sejarah arsitektur Stasiun Tugu. "Kita ingin mengembalikan Stasiun Tugu ke era yang tepat, dengan arsitektur art deco dan kolonial," jelas Maya. Stasiun Tugu akan menjadi ruang publik bagi masyarakat dan menjadi kebanggaan masyarakat kota Yogyakarta. "Stasiun Tugu akan menjadi urban space, wisatawan yang datang bisa mengenal history yang kental akan budaya Kota Yogyakarta saat itu," terangnya. (Rul)-