• Rabu, 27 September 2023

KKP Segel 11,3 Ton Ikan Impor di Palembang

- Selasa, 30 Mei 2023 | 02:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Krjogja.com - PALEMBANG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel ikan impor sebanyak 11,3 ton yang dibagi dalam 1.130 kotak. Kotak tersebut merupakan ikan beku dengan jenis Salem yang disegel Palembang, Sumatera Selatan.


Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Adin Nurawaluddin menerangkan, penyegelan ini merupakan tindak lanjut yang dilakukan KKP terhadap laporan indikasi dugaan pelanggaran peredaran ikan impor yang seharusnya diperuntukkan untuk industri pemindangan di pasar-pasar lokal Palembang.


Dia menrgaskan KKP melalui Direktorat Jenderal PSDKP telah mendatangi 3 gudang tempat penyimpanan ikan-ikan impor tersebut dan menyegel 1.130 kotak ikan seberat 11,3 ton milik Unit Pengelola Ikan (UPI) yang berbeda.


“Laporan yang kami terima dari tim Pengawas Perikanan Pangkalan PSDKP Batam, telah dilakukan penyegelan dengan memasang garis Pengawas Perikanan terhadap 1.130 kotak ikan di 3 (tiga) gudang terpisah pada siang ini (29/5/2023). Total berat ikan yang disegel mencapai 11,3 ton”, terangnya dalam keterangan resmi, Senin (29/5/2023).


[crosslink_1]


Adin pun mengisahkan kronologinya. Sebelum dilakukan penyegelan di tiga gudang tersebut, KKP telah melakukan penyelidikan ke pasar-pasar tradisional dan memanggil para pemilik Unit Pengelola Ikan (UPI) terkait untuk mengklarifikasi hasil temuan petugas di lapangan.


Diketahui petugas mendapati ikan-ikan impor tersebut dijual secara eceran di pasar-pasar di Palembang dengan harga Rp17.000 – 18.000 per kg. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga jual hasil tangkapan nelayan lokal yang berkisar Rp24.000 - 26.000 per kg.


Menanggapi hasil temuan petugas di lapangan, para pemilik UPI mengaku bahwa ikan impor tersebut rupanya dibeli melalui broker dan dikirim sekitar pertengahan bulan April dan Mei dari Muara Baru serta Muara Angke, Jakarta menggunakan mobil Thermocking. Jenis ikan yang dikirim antara lain ikan sarden, sare (salem), botan, dencis, tongkol, surimi (daging giling), manyung, jahan/utik, kembung, dan mata besar.


“Dari hasil keterangan yang diberikan para pemilik UPI di Palembang, KKP akan segera mendatangi pihak-pihak pengirim yang berada di Jakarta untuk diinvestigasi lebih lanjut. Sementara investigasi dilakukan, aktivitas penjualan ikan impor di ketiga UPI di Palembang untuk saat ini kami hentikan”, kata Adin.


Atas tindakan yang dilakukan, ketiga pemilik UPI di Palembang dinyatakan diduga melanggar Pasal 194 dan Pasal 282 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan.


Kemudian, Pasal 320 ayat 3 huruf (O) PP Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Penyelengaraan Berbasis Resiko, serta Pasal 320 huruf (F) PP Nomor 5 Tahun 2021 khusus untuk CV. Lillah dan CV. Sumber Rezeki.


Sebelumnya, KKP juga telah menghentikan kasus peredaran ikan impor tak sesuai peruntukan yang terjadi di Pati, Jawa Tengah dan Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam hal ini, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memerintahkan jajaran Ditjen PSDKP untuk segera menuntaskan kasus ini hingga ke akar-akarnya supaya tidak merugikan nelayan lokal.(*)

Editor: Danar W

Tags

Terkini

Wilayah Kering Bakal Ditanami Pohon Beringin

Rabu, 27 September 2023 | 19:45 WIB

UUS BPD DIY Dapat Penghargaan Golden Tropy

Rabu, 27 September 2023 | 16:56 WIB

BSI Boyong Katadata Corporate Sustainability Awards

Rabu, 27 September 2023 | 15:34 WIB

Arsul Sani Jadi Hakim Konstitusi, Apa Alasannya?

Rabu, 27 September 2023 | 11:57 WIB

MK Tidak Berwewenang Ubah Batas Usia Capres-Cawapres

Rabu, 27 September 2023 | 09:52 WIB

Kades Korupsi Dana Pembangunan Desa, Siap-siap Diciduk

Rabu, 27 September 2023 | 06:30 WIB

Jadi Ketum PSI, Kaesang Bakal Sowan ke Presiden

Rabu, 27 September 2023 | 06:10 WIB

Petani Harus Dijamin Untung

Selasa, 26 September 2023 | 17:27 WIB

Indonesia Luncurkan Bursa Karbon

Selasa, 26 September 2023 | 17:06 WIB
X