• Sabtu, 23 September 2023

Sampah di Indonesia Mencapai 65 Juta Ton

- Kamis, 11 Mei 2023 | 16:33 WIB
Sampah di Indonesia Mencapai 65 Juta Ton
Sampah di Indonesia Mencapai 65 Juta Ton

Krjogja.com - JAKARTA - Permasalahan sampah di Indonesia belum selesai akan semakin kompleks dengan semakin besar. Berdasarkan data KLHK pada tahun 2021, diperkirakan sebesar 65 juta ton sampah yang telah dihasilkan nasional, serta adanya kecenderungan peningkatan jumlah sampak plastik. Pada tahun 2020 jumlah sampah plastik sebesar 11 persen, meningkat menjadi 17 persen pada tahun 2021.


“Jumlah sampah plastik yang disumbangkan oleh kita karena pergeseran pola hidup serta penggunaan plastik sekali pakai. Sehingga timbunan plastik menduduki posisi kedua terbesar untuk komposisi sampah di Indonesia,” Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Vinda Damayanti Ansjar di Jakarta, Rabu (10/05/2023).


Dikatakan, melihat hal tersebut diperlukan kebijakan dan upaya untuk mengatasi persoalan timbunan sampah plastik ini bukan hanya sebatas bisnis saja. Jadi perlu inovasi yang sangat besar untuk mengurangi atau dapat mengurangi timbunan sampah terutama sampah plastik sampah.


Misalnya setiap orang memiliki kewajiban untuk melakukan sendiri pengurangan sampah sehingga terjadi pengurangan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Ini berperan sangat strategis sebagai upaya penanganan sampah yang dilakukan oleh pemerintah daerah terutama yang ditimbun di tempat pemrosesan akhir.


Bahkan pengurangan sampah ini bisa penghematan sumber daya alam SDA) mengurangi emisi gas rumah kaca, menyebabkan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah dan mendorong perusahaan menerapkan peraturan Menteri ataua Permen LHK nomor 75 tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah.


Dengan permen ini oleh produsen membuka peluang tumbuhnya bisnis opportunity yang berkaitan dengan pengurangan sampah di Indonesia, dalam membentuk organisme yang mendorong dengan model bisnis entrepreneurship dan ekosistem digital.


Dikatakan, yang menarik adalah masyarakat semakin banyak konsumen yang mulai sadar untuk memilih produk-produk ramah lingkungan. Menurut riset pada tahun 2020 sebanyak 67 persen konsumen memilih produk ecofriendly , sementara 60 persen konsumen membeli barang dari perusahaan ecofriendly.


“Kedepannya akan banyak hal ini semakin menegaskan memilih barang yang ecofrensdly dan masyarakat juga sudah semakin kritis. Ini penting sekali bagi para pelaku usaha untuk memperhatikan aspek dari dulu sampai ke hilir untuk melihat proses dan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan usahanya dengan mempertimbangkan aspek ekonomi ,sosial dan lingkungan,” tegasnya.


Selain itu, tambahnya, pelaku usaha juga harus memikirkan bagaimana caranya agar produknya, kemasannya menggunakan material yang mudah terurai secara alami atau dapat dan menghasilkan sedikit mungkin sampah dengan cara menggunakan material yang layak digunakan ulang.


Seperti yang diamanatkan dalam undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah dan sampah sejenis rumah tangga sangat penting dan strategis selanjutnya untuk memberikan pedoman pelaksanaan kewajiban produsen dalam pengurangan sampah.


Dikatakan, hingga Mei 2023, sudah ada 209 pelaku usaha yang berkaitan dengan pengurangan dan penanganan sampah di Indonesia. Serta ada 42 produsen yang sudah yanh telah menyampaikan dokumen perencanaan pengurangan sampah.


Sementara itu, Director of Corporate Communications, PZ Cussons Indonesia Elly Mustrianita mengatakan, komitmen PZ Cussons terhadap keberlanjutan secara nyata terus dilaksanakan dan diupayakan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis, mulai dari proses bisnis hulu ke hilir, inovasi produk terutama dengan pengurangan penggunaan plastik, layanan konsumen yang memastikan keamanan dan kenyamanan produk higenis bagi ibu dan bayi, serta mengajak keterlibatan masyarakat melalui edukasi, penyuluhan, dan pendampingan masyarakat.


“Edukasi ini terutama diperuntukkan bagi ibu-ibu Posyandu, dalam membangun kebiasaan hidup bersih dan sehat, serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pengurangan penggunaan plastik dan pengelolaan pemilahan sampah secara bijak,” tegasnya.


Sementara itu, Head of Marketing, PZ Cussons Indonesia Riza Arief Rahman menjelaskan, dengan semangat dan keyakinan memberikan yang terbaik bagi ibu, anak, dan alam, Cussons Baby Wipes Pure and Gentle tidak hanya ramah lingkungan yang dapat terurai secara alami (biodegradable), namun hadir dengan keunggulan kualitas, yaitu terbuat dari 100 persen natural fiber, minyak zaitun organik bersertifikat, sumber air terpurifikasi, 0 persen alkohol, pewarna, dan pewangi. Produk ini juga menjawab tantangan kulit bayi sensitif dengan hipoalergenik, ukuran tisu lebih lebar dan tebal, serta 3x lebih bersih dibanding tisu basah pada umumnya.

Halaman:

Editor: Ivan Aditya

Tags

Terkini

Sakit, Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat Intensif

Jumat, 22 September 2023 | 23:30 WIB

Kejar Mimpi Lokal Berdaya Hadir di Solo

Jumat, 22 September 2023 | 21:37 WIB

BRI Life Sosialisasikan Pola Hidup Sehat

Jumat, 22 September 2023 | 21:31 WIB

Kemendikbud Kembangkan BIPA di Mesir

Jumat, 22 September 2023 | 18:40 WIB

Menkominfo Sebut TikTok Sudah Punya Izin E-Commerce

Jumat, 22 September 2023 | 17:45 WIB

Kerugian Kebakaran Bromo Mencapai Rp 5,4 M

Jumat, 22 September 2023 | 13:19 WIB

Prajurit Yonif Raider 200/BN Cegah Stunting Anak Walesi

Jumat, 22 September 2023 | 12:10 WIB

Petani Kopi Yagara Dapat Pendampingan Babinsa Wamena

Jumat, 22 September 2023 | 11:10 WIB

Perdamaian Jadi Esensi Politik Pertahanan Indonesia

Jumat, 22 September 2023 | 07:52 WIB

Menkominfo Ajak Operator Seluler Perangi Judi Online

Jumat, 22 September 2023 | 01:45 WIB
X