Krjogja.com - SLEMAN - Laga Persis Solo vs PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Selasa (21/2/2023) sore nanti dipastikan tanpa penonton. Hal tersebut cukup disayangkan, apalagi kini hubungan suporter di DIY dan Solo sangat mesra setelah adanya Mataram Islah (Is Love) yang bergaung usai tragedi Kanjuruhan.
Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro mengatakan ketidakhadiran penonton di pertandingan melawan Persis diibaratkan seperti sayur tanpa garam. Betapa tidak, stadion akan kosong tanpa adanya teriakan dan nyanyian dukungan yang selama ini ada di Maguwoharjo.
"Seperti kita bahas dengan teman-teman pemain juga, ini seperti sayur tanpa garam. Ya harapannya hadir tidaknya penonton, pemain harus memanage memvisualisasikan suporter mendukung meski dari rumah. Kami tetap berharap doa restu suporter, bahwa kami akan berjuang maksimal dengan kemampuan yang kita mampu," ungkap Seto.
[crosslink_1]
Seto menegaskan bahwa seluruh pemain tetap ingin memenangkan pertandingan meski tidak ada penonton. Skuad PSS akan berjuang maksimal untuk mencari tiga poin, termasuk saat melawan Persis hari ini.
"Tidak ada dari kami, yang tidak ingin memenangkan pertandingan. Semua pemain mungkin lebih dari saya secara pribadi untuk menang. Tapi apapun hasilnya, kita harus berusaha menerima," tandasnya.
Melawan Persis Solo, PSS melempar kewaspadaan penuh pada seluruh pemain Laskar Sambernyawa. PSS ingin memutus dua kekalahan di laga sebelumnya dengan meraih hasil positif di Maguwoharjo hari ini.
"Tentu kami ingin mendapatkan hasil positif melawan Persis karena meski ini away kita bermain di Maguwoharjo. Kami mewaspadai seluruh pemain Persis, akan berusaha maksimal untuk memenangkan pertandingan," ungkap kapten PSS, Kim Kurniawan. (Fxh)
