Krjogja.com - JENEWA - Harapan akan berakhirnya pandemi Virus Corona COVID-19 terus digemakan. Menjelang tiga tahun pandemi COVID-19, mengutip DW Indonesia, Jumat (16/12/2022).
WHO menyatakan virus Covid-19 itu akan tetap ada, tetapi perlu ditangani bersama dengan penyakit pernapasan lainnya. Kematian Covid-19 mingguan sekarang sekitar seperlima dari tahun lalu, meski angka itu masih terlalu tinggi.
"Minggu lalu, kurang dari 10.000 orang kehilangan nyawa. Tetap 10.000 terlalu banyak dan masih banyak yang bisa dilakukan semua negara untuk menyelamatkan nyawa," katanya Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Komite darurat WHO untuk Covid-19 akan membahas kriteria untuk menyatakan berakhirnya fase darurat ketika mereka bertemu lagi di bulan Januari 2023. Komite darurat ini yang memberi nasihat kepada Tedros tentang apakah virus tersebut merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO, mengatakan komite akan melihat epidemiologi, varian seperti Omicron, dan dampak virus.
Sementara gelombang infeksi masih diperkirakan terjadi, pandemi disebut "tidak seperti pada awalnya". Kasus pun akan mengakibatkan lebih sedikit rawat inap dan kematian.
"Kematian ini sebagian besar terjadi di antara orang-orang yang tidak divaksinasi," atau belum menerima suntikan penuh, ujar Van Kerkhove.
WHO mengatakan lebih dari 13 miliar dosis vaksin telah diberikan. Dia menambahkan sekitar 30 persen dunia belum menerima satu dosis pun. (*)