JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan pemerintah daerah (pemda) khususnya di Kalimantan Timur untuk tak melulu hanya menggali lubang tambang dan mengekspor hasil tambang mentah di tengah pandemi virus corona. Pasalnya, kekayaan Indonesia nantinya bisa habis jika seluruh hasil tambang hanya diekspor.
"Menurut saya di Kalimantan Timur ini perlu dilihat hilirisasi. Apa yang harus dilakukan karena itu yang akan banyak membantu. Kepada para pemimpin di Kalimantan Timur, baik gubernur, walikota, dan bupati saya minta pikirkan. Jadi bukan hanya gali dan ekspor saja, bukan itu lagi, karena nanti habis," ungkap Luhut.
Luhut mengatakan ekonomi Kalimantan Timur akan melambat sejalan dengan situasi ekonomi nasional dan global. Makanya, perlu ada upaya antisipasi yang harus dilakukan oleh Pemda Kalimantan Timur.
Pemda, kata Luhut, bisa mengembangkan sektor hilirisasi untuk agar hasil tambang di Kalimantan Timur memiliki nilai tambah. Jika itu berhasil, maka harga jualnya juga ikut meningkat ketimbang hanya menjual hasil tambang mentah.
"Sektor pertambangan dan perkebunan memberi kontribusi sangat signifikan terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Kalimantan Timur. Selain ekspor batubara dan migas, minyak sawit juga menjadi komoditas ekspor yang menunjang ekonomi Kalimantan Timur," terang Luhut.
Sementara, Luhut menyatakan Pemda Kalimantan Timur tentu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor. Makanya, pemerintah setempat harus mengembangkan sektor pendidikan di Kalimantan Timur. (*)