JAKARTA, KRJOGJA.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) di era kepemimpinannya fokus membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat desa.Â
Hal tersebut diwujudkan melalui alokasi dana desa yang dikucurkan pada 2015. Lantas apa saja capaian dari alokasi dana desa sampai sekarang ?
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro mengungkapkan, sebenarnya sejak dana desa diberikan, keuangan negara pada 2015 masih ketat. Karena itu, beberapa desa belum siap menerima alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur.
"Jujur saat itu desa tidak siap, karena banyak Kepala Desa tamatan SD dan SMP, kemudian ada juga tidak sekolah tapi karena ketokohan bisa jadi Kepala Desa," tuturnya, di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Meski begitu, setiap desa memang diwajibkan harus siap, karena ada 74.954 desa yang tidak mungkin pembangunan desa ditentukan secara sentral hanya dari pusat saja. Artinya, setiap desa harus bisa membangun dan mengembangkan desa sesuai dengan kebutuhannya sendiri.
"Jadi mulai 2015 diberikan dana desa Rp20,6 triliun dan terserap 82%. Komitmen pertama 82%, terus dinaikkan Rp46,9 triliun (dana desa 2016) ternyata Presiden pesan kalau masyarakat harus dibimbing, diawasi bisa belajar," katanya.
"Di 2016 penyerapan naik 92%. Di 2017 dinaikkan lagi menjadi Rp60 triliun dan penyerapaan hampir 98,4%," jelas dia.