Perhatikan Hal Ini, DIY Usulkan PON Papua Mundur April 2021

user
tomi 15 April 2020, 18:54 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Beredarnya kabar dari media massa terkait tentang penundaan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 Papua dari semula direncanakan pada 20 Oktober hingga 02 November 2020, menjadi tahun 2021 menimbulkan banyak pandangan. DIY sebagai salah satu peserta kini menanti informasi resmi terkait kepastian PON tersebut.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) Prof Djoko Pekik Irianto mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu pemberitahuan resmi dari KONI Pusat maupun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait hal tersebut. Walaupun diketahui pada Selasa (14/4/2020), Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kemenpora telah menyepakati penundaan karena pandemi Covid-19 tersebut dalam rapat kerja yang digelar secara virtual di Jakarta.

“Kalau penundaan memang harus kita tunggu, karena memang belum ada kepastian (dari KONI Pusat dan Kemenpora). Tapi memang ada kecenderungan untuk penundaan di tahun 2021,” ungkap Djoko Rabu (15/4/2020).

DIY menurut dia sudah mempersiapkan beberapa opsi untuk merespon penundaan itu. Dari segi waktu misalnya, KONI DIY mengusulkan supaya penundaan pelaksanaan PON tidak terlalu jauh dari jadwal semula agar tak berimbas pada membengkaknya anggaran Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) PON.

“Usulan dari DIY, kalau mundur ya sekitar akhir bulan Maret atau awal April 2021. Asumsinya anggaran daerah di Januari-Februari 2021 belum cair dan mungkin baru pada akhir Maret-April 2021,” sambung dia.

DIY akan segera melakukan rasionalisasi anggaran, sehingga dapat dipergunakan hingga Desember 2020 sementara anggaran akomodasi PON tahun 2020, akan dialihkan untuk pengadaan peralatan dan program Puslatda PON XX di tahun 2021. Sedangkan akomodasi PON XX Tahun 2021 akan diajukan kembali di tahun tersebut.

Sebagai informasi pada tahun 2020 ini, KONI DIY mendapatkan anggaran dana hibah dari Pemda DIY sekitar Rp 29 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 75 persen dipergunakan untuk persiapan hingga keberangkatan untuk mengikuti PON XX Papua.

“Prinsip Puslatda tetap berjalan, tentu dengan merasionalkan anggaran. Dan namanya Puslatda itu tidak boleh di-cut secara tiba-tiba karena terkait dengan pencapaian prestasi puncaknya juga dari aspek training tidak mungkin yang namanya Puslatda itu berhenti,” pungkasnya. (Fxh)

Kedaulatan Rakyat (KR) membuka penggalangan dana ‘Dompet KR’ untuk membantu penanganan pasien Covid-19 maupun masyarakat yang terdampak. Para dermawan bisa berpartisipasi dengan cara menyerahkan donasi secara langsung ke Bagian Keuangan KR setiap hari kerja, pukul 09.30- 13.30 (hari libur nasional dan Sabtu-Minggu tutup) Atau transfer ke rekening BRI 0409.01.000135.304 atas nama Kedaulatan Rakyat.

(Mohon bukti foto transfer dikirim via WA ke 0812.2960.972)

Kredit

Bagikan