Jumlah Wasit Sepakbola di Temanggung Minim

Istimewa
TEMANGGUNG (KRjogja.com) – Jumlah wasit sepakbola bersertifikat di Kabupaten Temanggung dinilai masih minim apabila dibandingkan dengan rata-rata kompetisi sepakbola di daerah ini setiap musim. Terbatasnya jumlah wasit itu diperkirakan karena persyaratan yang ditetapkan cukup ketat.
Ketua Harian Askab PSSI Temanggung, Mulyono, Senin (8/8), menyebutkan, dari data yang ada, saat ini hanya terdapat 28 wasit aktif dimana mayoritas dari mereka baru sebatas mengantongi lisensi C3.
Padahal, kata Mulyono, pihaknya saat ini tengah menggelar kompetisi lokal yang dipertandingkan di lima lapangan sepakbola. Yakni, lapangan Mergowati (Kedu), Muntung (Candiroto), Walitelon, Gedongsari, dan Banyuurip (Temanggung) menjelang peringatan Kemerdekaa. RI ini dengan mengikutsertakan tim-tim sepakbola dari berbagai kecamatan.
"Setiap lapangan menurut Mulyono sedikitnya membutuhkan masing-masing 4 orang wasit yang akan memimpin setiap pertandingan. Berarti total 20 wasit bertugas, dengan demikian sisanya hanya 8 orang. Ini yang kami maksud minim,” bebernya.
Selain terkendala minimnya jumlah, pihak Askab PSSI juga terkendala dengan masalah usia wasit yang rata-rata telah memasuki masa uzur, yakni rata-rata berusia 30 tahun, bahkan lebih dari usia itu. Padahal, sesuai aturan baru yang diterbitkan Asosiasi Propinsi (Asprov), usia maksimal seorang wasit yang dipilih dalam pertandingan resmi adalah 25 tahun. (Mud)
BERITA TERKAIT
Tujuh Bulan Buron Pelaku Pembacokan Ditangkap
KR Menarik Minat Mahasiswa Asing Belajar Bahasa Indonesia
Periksa PCR Berkurang, BLKK DIY Tetap Kedepankan Kualitas Layanan
Unik, Patung Kuda Lumping ini Terbuat dari Kanalpot Hasil Razia
Di Pati 300 Kilometer Jalan Rusak, Warga Iuran Sukarela untuk Perbaikan
Aktif di Yayasan Panti Rapih, T Hani Handoko Dipanggil Tuhan
Tersangka Mutilasi Pakem Mengeksekusi Korban Tanpa Terburu-buru
SD Negeri Caturtunggal 3 Adakan 'Panen Karya P5'
Tetapkan 1 Tersangka, Kejari Sukoharjo Tangani Kasus Dugaan Korupsi PD BKK Bulu
Berkedok 'Valet Parking' Hotel Bawa Kabur Mobil HRV
Sambut Ramadan, Komunitas Guru Gugus 8 Depok Gelar Bazar
Perdebatan Hisab dan Rukyat Sudah terjadi di Zaman Belanda
Padusan di Telaga Kusuma, Pengunjung Disambut Live Music
AMI Bertekad Implementasikan Sapta Karsa
Sadisnya Pelaku Mutilasi Pakem, Usai Membunuh Mampir Makan di Warmindo
Suasana Puasa Zaman Kolonial Belanda, Satu Bulan Sekolah Libur
Organisasi Berbasis Digital, Jadilah Kupu-kupu
Lulusan STPMD 'APMD' Dituntut Proaktif dan Aplikasikan Ilmu di Masyarakat
Pelaku Mutilasi Sempat Tulis Surat, Kita Bisa Bertemu di Penjara atau Akhirat
Berangkat Mijit Pelanggan, Malah Curi Motor
BRI Terkoneksi SIPD, Mudahkan Pengelolaan Transaksi Keuangan