120 Peserta Ikut Adventure of JABU 2018

user
tomi 01 Desember 2018, 07:28 WIB
untitled

BENGKULU UTARA, KRJOGJA.com - Tak kurang dari 120 peserta mengikuti Adventure of Road Jelajah Alam Bengkulu Utara (JABU), Sabtu (1/12).

Gelaran perdana ini cukup sukses. Sebab, peserta tidak hanya berasal dari Bengkulu Utara. Tetapi juga diikuti para offroader dari daerah lain.  Dari 120 peserta, hanya 30 peserta yang berasal dari Bengkulu Utara. Selebihnya berasal dari Mukomuko, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Kaur, Rejang Lebong dan Lebong sebanyak 82 peserta. Kemudian dari provinsi lain yakni Jambi, Lampung, dan Palembang 8 peserta.


Kepala Dinas Pariwisata Bengkulu Utara Mustarani Abidin mengatakan, kehadiran peserta dari berbagai daerah menunjukkan jika JABU sangat diminati. "Ini semakin memantapkan kami untuk menjadikan JABU sebagai event tahunan. Event ini sekaligus kesempatan bagi kami untuk mengenalkan Kabupaten Bengkulu Utara ke masyarakat yang lebih luas," ujarnya.

Selain mengakomodir hobi para offroader, lanjut Mian, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan sejumlah objek wisata potensial yang ada di daerah setempat. Antara lain Air Terjun Curup Sembilan, Pulau Enggano, dan lain-lain.

"Air Terjun Curup Sembilan memang bertingkat-tingkat dan menjadi objek wisata potensial, meskipun belum tergarap maksimal. Sementara Pulau Enggano, merupakan pulau berpenghuni yang secara administratif terdiri atas 1 kecamatan dengan 6 desa. Di sini ternyata ada endemik kayu langka, saya lupa namanya. Ada pula habitat gajah yang bisa dikunjungi," ungkapnya.

Mian menabahkan, Adventure of Road Jelajah Alam Bengkulu Utara mengambil rute lebih kurang 10 km. Rute ini memiliki sejumlah titik ekstrem yang sulit ditaklukkan. Saking sulitnya, peserta yang berhasil melewati titik tersebut akan mendapat doorprize.

Penyelenggara juga tidak mengabaikan keamanan.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh, menilai event ini berdampak baik bagi ekonomi.

"Goal dari event ini, ekonomi masyarakat bisa terdongkrak. Hotel-hotel penuh, dan rumah makan menjadi lebih ramai. Sebab, selama ini sangat jarang ada pendatang yang bermalam di Bengkulu Utara." (*)

Kredit

Bagikan