Kontribusi Pemain Anyar PSIM Dinilai Minim

user
ivan 01 Oktober 2019, 18:27 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Mahrus Bahtiyar, Fisabillah Sabil, Junius Bate, Hendra Wijaya, Syaiful Indra, Witan Sulaiman, Saldi dan Sutanto Tan didatangkan PSIM di jendela transfer Liga 2 beberapa waktu lalu. Namun, ternyata sembilan pemain baru yang menggantikan 11 pemain lama ini belum menunjukkan performa maksimal mengangkat tim Laskar Mataram.

Beberapa waktu lalu CEO PSIM Bambang Susanto menyebut pengeluaran tim membengkak di putaran kedua karena adanya transfer pemain dalam jumlah tak sedikit. Label Liga 1 yang dibawa nyatanya berdampak pada daya tawar pemain meski tak disebut secara rinci berapa detail harga mereka.

Baca juga :

Gagal Tahan 10 Pemain Persewar, PSIM Takluk Lagi di Biak

PSIM vs Persewar, Misi 'Nothing to Loose' di Biak

Terlepas dari harga, nyatanya para pemain baru belum bisa menunjukkan kemampuan terbaik di PSIM. Saldi dan Syaiful yang baru mencatat gol untuk kemenangan PSIM, sementara di lini belakang justru banyak kemasukan gol.

Tercatat dari enam pertandingan, gawang PSIM dibobol sembilan gol oleh lawannya. Mahrus Bahtiyar pun lebih banyak menghuni bangku cadangan daripada berkontribusi full untuk tim sejak awal laga. Hendra Wijaya yang juga didatangkan dari PSM nyatanya masih belum bisa menunjukkan taji membantu mengawal gawang dari gempuran pemain depan lawan.

Syaiful pun saat ini kerap diterpa cidera dan tak bisa memberikan kekuatan maksimal untuk menjalani laga-laga penting di putaran kedua grup timur. Termasuk Junius Bate yang juga mengalami masalah pada kaki dan di dua laga terakhir tak mengenakan kostum.

Di tengah, Sutanto Tan juga mulai jadi sorotan pandemen PSIM karena porsi peran pembagi bola sekaligus gelandang penghalau serangan belum bisa fasih dimainkan. Bahkan di dua laga terakhir Aji cenderung memilih pemain kawakan yang merangkap asisten pelatih, Ade Suhendra main sejak awal.

Kurang maksimalnya penggawa anyar PSIM untuk sementara membuat target promosi akhir musim nanti masih cukup jauh karena Laskar Mataram berada di posisi 6 klasemen sementara. Mereka harus bersaing dengan Martapura FC, Mitra Kukar, Persis Solo, Persik Kediri hingga Persewar yang juga mengantongi poin hampir sama.

Hingga lepas laga melawan Persewar Senin (30/9/2019) lalu, Aji Santoso tak menampik ada masalah di lini belakangnya. Evaluasi Aji tampaknya jadi barang wajib mengingat di tiga laga sisa kandang PSIM harus menang untuk bisa berada di empat besar klasemen akhir dan lolos delapan besar.

“Ini jadi evaluasi dan ke depan akan kami perbaiki. Kami masih punya peluang lolos ke babak 8 besar dengan catatan 3 pertandingan home di kandang kami sapu bersih. Meski memang kami masih harus melihat pertandingan tim lainnya, untuk finish di peringkat keempat klasemen,” ungkap Aji.

Sementara Presiden Kelompok Suporter Brajamusti, Muslich Burhanudin mengharapkan performa buruk yang dialami PSIM bisa segera mendapat solusi dari sisi teknis. Mimpi suporter untuk naik kasta menurut dia masih terpelihara hingga saat ini dan diharapkannya bisa diejawantahkan oleh tim kecintaan mereka. (Fxh)

Kredit

Bagikan