Pertemuan Erick Thohir dengan Presiden FIFA Diapresiasi

user
Agusigit 08 Oktober 2022, 06:11 WIB
untitled

Krjogja.com - Jakarta - Pertemuan antara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Presiden Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) Gianni Infantino di Doha, Qatar diapresiasi. Dia meyakini ini menjadi cara pemerintah untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia, dan khususnya agar pagelaran Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia.

“Dengan pertemuan Bang Erick dengan Presiden FIFA saya yakin kalau itu ada pesan khusus untuk penyelamatan Piala Dunia U-20 tahun depan dan sepakbola Indonesia, dan yang utama tentu saja tragedi Kanjuruhan karena itu kan menjadi tema central sepak bola dunia, bukan hanya Indonesia karena selalu ada doa,” kata Pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho seperti rilis yang diterima media.

Dikatakan Sigit Nugroho, pertemuan Erick Thohir itu juga membawa pesan dan harapan Presiden Joko Widodo agar sepakbola Indonesia tidak terkena sanksi berat akibat tragedi Kanjuruhan. Ini karena jika kejadian-kejadian serupa seperti tragedi Heysel di Brussel, Belgia mendapatkan sanksi berat dari FIFA.

“Jadi harapannya dari Pak Jokowi lewat Pak Erick saya sangat yakin, agar supaya kita tidak kena sanksi yang terlalu berat dari FIFA, karena mengacu pada tragedi Heysel di itu kan berbeda, karena ada kerusuhan, ada tawurannya sehingga dihukum tahunan,” ucapnya.

Sementara tragedi di Hillsboroigh Disaster, Sheffield, Inggris yang menewaskan 96 orang bukanlah tawuran antar suporter, tetapi lebih pada kesalahan panitia penempatan penonton yang salah. Ini menyebabkan runtuhnya lantai stadion.

“Itu kan bukan tawuran tapi memang alfanya panitia dalam menyiapkan pertandingan itu, bagaimana perbandingan suporter Liverpool yang lebih banyak di ditaruh di tempat yang memadai sehingga tembok roboh dan banyak yang meninggal sampai 96,” ujarnya.

Sigit menyarankan agar PSSI ikut bertanggung jawab atas kejadian di Kanjuruhan ini. Ini agar FIFA melihat ada tanggung jawab dari asosiasi sepakbola Indonesia dan sanksi berat tidak menghantui sepakbola Indonesia.

“PSSI semestinya harus bertanggung jawab supaya Indonesia jangan terkena sanksi yang terlalu berat, misalnya nih penghentian liga. Sedangkan let's see satu tahun aja di sanksi itu ratusan bahkan mungkin jutaan pengangguran, karena sepak bola itu kan bukan hanya pemain dan pelatihnya saja,” ungkapnya.

“Tetapi sektor di kanan kirinya itu luar biasa ekonomi yang tergerak, perajin bola, perajin sepatu waduh Masya Allah itu kalau salah dalam mengambil kebijakan atau keputusan itu dampaknya akan lebih besar daripada kematian 131. Bukan berarti kita tidak care ya tetapi kita sudah jatuh jangan lah dipentung pake tangga lagi maksudnya, sejatinya itulah yang dibawa pesan pak Erick sama Presiden FIFA,” jelasnya.

Sigit berharap, kerja keras Pemerintah dan khususnya Erick Thohir untuk menyelamatkan sepakbola Indonesia ini harus didukung penuh. Soalnya, Timnas Indonesia saat ini sedang dalam performa yang sangat baik, dan akan menghadapi Piala Dunia U-20, Piala Asia dan Piala AFF.

“Kalau harapan saya selaku pengamat saya pikir harapannya tidak jauh berbeda dengan harapan suporter, cuma beda dalam hal penyampaian. Jadi kalau menurut saya ini sepak bola Indonesia secara prestasi Timnas Indonesia saat ini bagus, tetapi liga kurang baik ya. Pak Erik mesti mencari orang orang yang tepat di kanan kirinya, saya katakan demikian karena mengacu pada langkah yang sedang diambil Pemerintah,” katanya.

Kredit

Bagikan