Diego Maradona dan Lionel Messi, Maestro Sepakbola di Dekade yang Berbeda

Diego Maradona dan Lionel Messi saat mengangkat Piala Dunia di waktu yang berbeda (Foto:twitter@FIFAWorldCup)
Krjogja.com - PENAMPILAN Kapten Lionel Messi yang luar biasa memimpin rekan-rekan tim Argentina merebut Piala Dunia 2022 Qatar, menyamai senior dan pelatihnya, Diego Maradona yang berhasil memboyong Piala Dunia 1986 di Meksiko. Sampai FIFA melalui Twitter@FIFAWorldCup menyandingkan foto Diego Maradona dan Lionel Messi saat membawa timnya meraih trophy tahun 1986 dan 2022. Keduanya merupakan Maestro Sepakbola pada dekade yang berbeda.
Diego Maradona
Maradona yang kini sudah tiada, mulai muncul ke permukaan setelah membawa tim Argentina menjadi Juara Dunia U-20 tahun 1979 di Tokyo. Namun kebintangannya waktu itu belum mulus ketika turun di Piala Dunia 1982 di Spanyol. Di turnamen tersebut, Argentina yang merupakan juara bertahan hanya bertahan di babak kedua.
Barulah di Piala Dunia 1986 di Meksiko, Permainan Maradona kian matang. Pertunjukkan kehebatan Maradona (yang ditunjuk menjadi kapten tim) adalah pada saat berlangsungnya Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko. Dominasi perannya seakan mengantarkan Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama pada tahun 1978 di Argentina.
Pada Piala Dunia FIFA di Meksiko tersebut, Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final. Pada saat itu Maradona melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain Inggris (Glenn Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid, Terry Butcher) dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton.
Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik. Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk. Gol tersebut tercipta melalui bantuan tangan, yang dikatakan Maradona sebagai hasil bantuan "tangan Tuhan".
Ia akhirnya mengakui bahwa hal tersebut dilakukan dengan sengaja pada 22 Agustus 2005. Total Maradona mencetak 5 gol dan 5 assist dan tidak pernah diganti selama pertandingan Argentina dalam Piala Dunia FIFA 1986. Sebagai bentuk penghormatan, maka didirikanlah patung Maradona ketika sedang mencetak gol di depan pintu masuk stadion Stadion Azteca.
Pada Piala Dunia berikutnya tahun 1990 di Italia, Maradona kembali mengkapteni Argentina. Namun penampilan Maradona kurang maksimal dikarenakan cedera lutut sebelum turnamen dimulai. Argentina memulai perjalanannya dalam turnamen ini dengan kurang meyakinkan, hampir tersisih dalam babak awal dan hanya menempati peringkat 3 dalam grup B.
Maradona setelah pensiun, sempat menjadi pelatih Timnas Argentina tahun 2008-2010, dimana salah satu pemainnya adalah Lionel Messi. Namun peran sebagai pelatih tidak secemerlah menjadi pemain.
Lionel Messi
Lionel Messi
Sedangkan Lionel Andrés Messi dibesarkan oleh klub Barcelona dan kini menjadi penyerang untuk klub Ligue 1 Paris Saint-Germain. Sering dianggap sebagai pemain terbaik di dunia dan sering dianggap sebagai pemain terhebat sepanjang massa. Messi telah memenangkan tujuh penghargaan Ballon d'Or, enam Sepatu Emas Eropa, dan pada tahun 2020 dinobatkan sebagai Ballon d'Or Dream Team.
Ia menghabiskan seluruh karier profesionalnya bersama Barcelona, di mana ia memenangkan 34 piala, termasuk sepuluh gelar La Liga, tujuh gelar Copa del Rey dan empat Liga Champions UEFA. Seorang pencetak gol yang produktif dan playmaker kreatif, Messi memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di La Liga (474 gol), gol terbanyak di La Liga dan Eropa dalam satu musim (50 gol), trigol terbanyak di La Liga (36) dan Liga Champions UEFA (8), serta umpan gol terbanyak di La Liga (192), umpan gol terbanyak La Liga dan Eropa selama satu musim (21)[10] dan umpan gol terbanyak di Copa América (17).
Ia telah mencetak lebih dari 750 gol selama karier seniornya untuk klub dan negara, dan gol terbanyak yang pernah dibuat oleh seorang pemain yang bermain hanya untuk satu klub.
Meski prestasi mentereng di klub, namun Lionel Messi masih sulit membawa Argentina ke tangga juara turnamen besar. Barulah pada tahun 2021, Lionel Messi berhasil membawa Argentina ke Podium Juara Copa America. Dan kemudian disusul tahun 2022, membawa Argentina juara Piala Dunia. (*/dari berbagai sumber)
BERITA TERKAIT
CFD Karanganyar Libur Selama Ramadan
Jusuf Kalla Beri Ceramah Subuh di Masjid Husnul Khatimah Tamantirto
Zahia Ingin Bertanding Hingga Luar Negeri
10 Anak Yatim di Klaten Terima Bantuan Simpanan Pelajar
Grebek Toko Miras, Satpol PP Sleman Sita Ratusan Botol
Inilah Rekomendasi Baju Anak untuk Aktivitas Selama Ramadan
Tak Ingin Klitih Muncul Lagi, DPRD DIY Usulkan Ruang Aktualisasi Remaja
Potret Nyata Pengelolaan Sampah Terpadu di Desa BRILiaN Jatihurip Tasikmalaya
Program Baru Polda DIY, Kawal Polisi Gratis No Tip!
Layani Kebutuhan Transaksi Libur Lebaran, BRI Sediakan Uang Tunai Rp 32 T
Halo Warga Jogja! Waspadai Kriminalitas Jenis Ini Jelang Lebaran
DPRD Grobogan Bentuk Pansus LKPJ Bupati
F PPP dan F Nusantara Beri Catatan Pembangunan Temanggung Tahun 2022
Alhamdulillah..Masuk Pekan Kedua Ramadan, Kejahatan Jalanan di DIY Turun
Royal Darmo Malioboro Bagikan Takjil untuk Warga di Kumetiran
Kisruh Kemenkeu, Rektor Unissula Dukung Pansus DPR dan Minta Jaksa Agung Turun Tangan
Menurut Imam Al-Ghazali, Adab Berpuasa ini Patut Dipahami
Sabtu Siang Ini, Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dimulai, Cek Lagi Cara Daftarnya
Chelsea Patok Harga Tinggi Buat Mason Mount
Kronologis Hubungan Bintang Porno Stormy Daniels dan Eks Presiden AS Donald Trump
Masjid Jami Jalaluddin Bekas Pertapaan Sunan Kalijaga