Modal Nyali, Erick Thohir Resmi Daftar Calon Ketum PSSI

user
Primaswolo Sudjono 15 Januari 2023, 12:31 WIB
untitled

Krjogja.com - JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketum (ketua umum) PSSI periode 2023-2027. Keikutsertaan Erick Thohir sudah diperkirakan sebelumnya, terlebih para pendukung sepakbola baik di dunia maya maupun dunia nyata mengharapkan mantan Presiden Inter Milan itu maju menjadi calon Ketum.

Erick Thohir mendaftar dengan diantar sejumlah artis yang juga pemilik klub, termasuk putera Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangareb. Artis yang mengantar diantaranya, Rafli Ahmad, Atta Halilintar dan Baim Wong yang rencananya akan mengakuisisi klub.

Erick Thohir mendaftarkan diri ke Kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (15/1) pagi. Dia mengatakan dirinya memastikan untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSSI lantaran terpanggil dan punya nyali untuk membenahi karut-marutnya sepakbola Indonesia.

"Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepakbola nasional," kata Erick Thohir, Minggu (15/1/2023).

Baca Juga

PSIM Tak Ikut Tandatangan Liga Dihentikan, Pasrah Tim Harus Dibubarkan

Lokasi 4 Persimpangan ETLE di Yogya, Langgar Marka Jalan Terbanyak

Ia mengatakan Indonesia butuh nyali untuk bisa bersaing dengan negara lain, untuk bertarung dan menang di gelanggang internasional.

Dia mengatakan banyak potensi kemajuan yang belum muncul jadi kekuatan karena disinyalir banyak tangan-tangan kotor mempengaruhi kepengurusan PSSI. Untuk itu, pemimpin PSSI nanti harus punya nyali membersihkan unsur-unsur negatif itu.

“Hari ini, untuk maju, PSSI hanya butuh satu hal yaitu nyali," ujar Erick Thohir.

Menurut dia, masalah sepakbola Indonesia dari dulu tak pernah berubah, pembinaan usia muda yang tak berjalan dengan baik, pengelolaan kompetisi liga yang semrawut, integritas dan fair play dalam kompetisi, serta industri sepakbola yang tidak profesional.

"Mencari 11 orang dari 270 juta rakyat Indonesia untuk membentuk tim nasional yang kompetitif tidak sulit jika semua hal itu kita benahi dengan benar. Tim nasional sebuah negara hanya sekuat kompetisi liganya. Liga yang kuat akan menghasilkan tim nasional yang kuat. Liga lemah, tim nasional lemah. Sekarang sudah saatnya sepakbola kita naik kelas," kata Erick Thohir.

Kredit

Bagikan