Gaji dan Katering Bantul United Belum Terbayar, Pihak Klub Menyangkal
Ivan Aditya
08 Februari 2023, 16:32 WIB

Ilustrasi
SLEMAN - Seorang staf klub Bantul United, Haryono menceritakan adanya tunggakan klub pada dirinya mencapai Rp 11.895.000. Ia menceritakan terpaksa menggadaikan tiga motor untuk menutup biaya belanja pasar bahan-bahan memasak makan para pemain dan seluruh staf di klub Bantul United.
Kepada KRjogja.com, Selasa (07/02/2023), Haryono yang juga menjadi tim massage Bantul United menceritakan adanya tunggakan pembayaran katering yang diampunya selama hampir satu bulan setelah petugas katering sebelumnya pergi. Ia mencatat adanya kerugian sebesar Rp 5.895.000 yang masih ditunggak pihak klub sampai saat ini.
"Yang belum terbayar itu katering satu minggu, sebesar tadi (Rp 5.895.000). Kalau gaji saya dua bulan sebesar Rp 6 juta. Motor saya tiga unit saya gadaikan semuanya untuk menutup uang belanja pasar karena saya minta dulu ke pasar, satu minggu baru saya bayar," ungkapnya.
Sampai saat ini menurut Haryono, pihak klub belum merespon atas persoalan yang dialaminya. Ia pun berharap Bantul United bisa membayarkan sisa uang yang sudah dikeluarkan selama ini.
"Sampai sekarang saya hubungi pihak klub belum merespon. Ya harapannya bisa terbayarkan karena uang segitu sangat penting untuk saya," ungkapnya lagi.
Sementara, dihubungi terpisah, Rabu (08/02/2023), Presiden Bantul United, Ardi Wasono Raharja menampik adanya kabar yang menyebutkan masih ada tunggakan pembayaran gaji dan perlengkapan klub. Bantul United menurut dia sudah mengeluarkan dana hingga Rp 8 miliar meski kompetisi Liga 3 DIY tak jadi diputar.
"Informasi itu tidak benar, semua sudah kami selesaikan. Pun karena kantor kami selalu terbuka untuk keluarga Bantul United, mereka semua pemain dan staf tahu di mana kantor. Kalau ada yang belum terbayar itu bisa langsung ke kantor kan, coba mana jika memang berani untuk menyampaikan ke kantor langsung," ungkap Ardi ketika dihubungi melalui telpon.
Bantul United sendiri tetap berkomitmen untuk seluruh pemain dan anggota tim. Meski Liga 3 tak jadi diputar, namun pihak klub tetap membayarkan gaji meski ada rasionalisasi seperti yang juga dilakukan tim Liga 1 maupun 2.
"Kami sebenarnya merasa tertipu karena sudah sangat banyak keluar uang untuk ikut Liga 3 meski akhirnya tidak jadi dilaksanakan. Namun sekali lagi, kami menunjukkan komitmen, kantor kami selalu terbuka," tandasnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Cedera di Swiss Open 3 Atlet Bulutangkis Indonesia Mundur di Madrid Spain Masters
Irwan Ardiansyah Meninggal Insan Balap Motor Indonesia Merasa Kehilangan
Bukber Ditiadakan, Bupati Klaten Bagi Takjil
Jelang Lebaran, BI Siapkan 70 Titik Lokasi Penukaran Uang Pecahan Baru di DIY
Polres Sukoharjo Cek Kesiapan Bus Mudik Lebaran 2023
UNS Terima 2.043 Mahasiswa Baru dari Jalur SNBP
Tekan Kenakalan Jalanan, Babinsa Masuk Sekolah
Lonjakan Harga Beras di Sukoharjo Mereda
Komnas Disabilitas Bahas Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Dentuman Keras Hebohkan Warga Cilacap, Ternyata Ini Sumbernya
Ditinggal Sang Legenda Irwan Ardiansyah, Ini Ungkapan Kagum Promotor Otomotif
BSN Minta Masyarakat Cerdas Pilih Produk ber-SNI
Tersangka Mutilasi di Pakem Jalani Pemeriksaan Psikologi Forensik
Subsidi Ongkir Rp6 Miliar Ampuh Gerakan Ekonomi UMKM DIY
Polemik Piala Dunia U-20 2023, Deretan Aktris Hollywood Asal Israel yang Jadi Idola
Impor Pakaian Ilegal Capai Rp 100 Triliun, MenkopUKM: Importir Nakal Harus Diberantas
Lakukan Pelecehan Seks pada Atlet, Pelatih Gulat di Bantul Akhirnya Masuk Ditahan
Gojek Siapkan Amunisi Hemat dan Cermat Lengkapi Ramadan
Usai Factory Reset, Bisakah Data di HP Android Dipulihkan?
Tiga Penjual Bubuk Petasan di Salatiga Ditangkap
Ledakan Keras Terjadi di Cilacap