Drawing Piala Dunia U-20 Dibatalkan FIFA, Pertanda Indonesia Tak Jadi Tuan Rumah?

user
Primaswolo Sudjono 26 Maret 2023, 18:49 WIB
untitled

Krjogja.com - JAKARTA -FIFA memastikan membatalkan pengundian babak penyisihan Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya digelar 31 Maret 2023 di Bali.  Pembatalan dilakukan terkait penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster atas kehadiran Israel dalam perhelatan besar sepabola tersebut.

Kepastian tersebut disampaikan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga setelah mendapat pemberitahuan bahwa FIFA telah membatalkan pengundian babak penyisihan Piala Dunia U-20 2023. Drawing Piala Dunia U-20 2023 seharusnya digelar di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali. pada 31 Maret 2023.

Arya mengatakan bahwa FIFA telah menginformasikan secara informal kepada panitia penyelenggara turnamen atau LOC Piala Dunia U-20 2023 terkait pembatalan pengundian U-20 2023 pada Sabtu (25/3/2023).

"Kemarin, kami dan LOC Piala Dunia U-20 sudah mendapatkan informasi dari FIFA. Dalam pemberitahuannya, belum ada surat resmi," ujar Arya di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta Pusat, Minggu (26/3/2023).

"Tapi, sudah jelas bahwa drawing Piala Dunia U-20 sudah dibatalkan FIFA. Jadi, ini adalah informasi yang kami dapat dari FIFA," imbuh Arya.

Arya mengungkapkan bahwa alasan FIFA membatalkan pengundian babak penyisihan Piala Dunia U-20 2023 akibat penolakan Gubernur Bali, I Wayan Koster terhadap keikutsertaan Timnas Israel U-20.

Israel U-20 berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2022 berkat menjadi runner-up Euro U-19 2022.

"Ini kami maklumi karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak kedatangan Israel U-20," ungkap Arya.

Selain itu, Arya masih belum bisa memastikan apakah pengundian babak penyisihan Piala Dunia U-20 2023 dapat dijadwalkan ulang di tempat berbeda supaya turnamen dapat berjalan tepat waktu.

"Sehingga, tidak mungkin drawing Piala Dunia U-20 dilakukan tanpa keikutsertaan seluruh peserta yang jumlahnya 24 tim," jelasnya.

Sikap penolakan ini sangat disayangkan mengingat sudah ada komitmen dari semua pihak terkait Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Termasuk Israel yang seharusnya sudah menjadi bagian komitmen semua pihak untuk diterima.

"Ini bagi kami bisa lihat bahwa sebenarnya Gubernur Bali memberikan government guarantee ketika sepakat dan setuju sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi wajar kalau FIFA akhirnya melihat ini harus dibatalkan," tutur Arya.

Ketika ditanyakan apakah drawing akan dipindah ke daerah yang tidak menolak kehadiran Israel, Arya menjelaskan, bisa saja hal itu terjadi. Dipindah ke daerah yang tidak mempersoalkan kehadiran Israel. Namun itu belum ada pembicaraan tentang rencana tersebut.

Apakah pembatalan drawing ini merupakan pertanda kemungkinan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tidak jadi digelar di Indonesia, Arya tidak bisa menjelaskan. Namun sebetulnya sejak awal ketika mengajukan sebagai tuan rumah, pemerintah dan PSSI siap menerima kehadiran siapapun tim yang lolos ke Piala Dunia U-20. (*)

Kredit

Bagikan