Krjogja.com - Jakarta - Produsen mobil asal Vietnam, VinFast berencana untuk mengirimkan kendaraan listrik pertamanya ke Eropa pada 2023, setelah menerima persetujuan regulasi dari negara tujuan. Hal tersebut, ditegaskan CEO VinFast, Le Thi Thu Thuy, Senin (25/9/2023).
Di lain sisi, Uni Eropa saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif mobil impor bagi pesaing VinFast asal China.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-24 Hadapi Uzbekistan Babak 16 Besar Asian Games
Sementara itu, berdasarkan rencana yang telah disusun, VinFast akan mengirim sekitar 3.000 unit crossover VF8 ke Perancis, Jerman, dan Belanda pada kuartal keempat 2023 dari pabrik VinFast di Vietnam Utara, ujar seseorang yang mengetahui hal tersebut.
Rencana perusahaan yang tercatat di bursa Nasdaq untuk melakukan ekspansi ke Benua Biru tersebut akan mewakili peningkatan empat kali lipat dari target sebelumnya, yang belum terpenuhi yaitu mengirimkan 700 mobil pada Juli 2023, dan terjadi ketika penyelidian Uni Eropa terhadap pembuat kendaraan listrik Tiongkok yang menciptakan kesenjangan di pasar.
Jika terpenuhi, Eropa bisa menjadi pasar luar negeri terbesar VinFast pada 2023.
Perusahaan tersebut telah mengirimkan sekitar 2.100 kendaraan listrik awal 2023 ke Amerika Serikat, dan berencana mengirimkan lebih banyak model VF9. Hal tersebut, menurut pengajuan pertama ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Baca Juga: Tak Puas Hasil Tahapan Pemilu, KPU Temanggung 'Dikepung' Ribuan Warga
"Kami berharap dapat mengirimkan model VinFast VF8 pertama ke pelanggan Perancis, Jerman, dan Belanda pada kuartal keempat tahun ini," kata Le Thi Thu Thuy, seraya menambahkan model lain seperti VF6, VF7, dan VF9 akan segera diluncurkan di pasar Eropa pada 2024. (*)