Krjogja.com - YOGYA - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) DIY, KPH Purbodiningrat melepas keberangkatan 'Solo Rider', Ahmad Ibnu Wibowo atau yang akrab disapa Gus Paox untuk menjalani perjalanan touring menggunakan sepeda motor ke Berlin, Jerman. Mengusung tema, 'Nunggang Roso Riding From Borobudur to Berlin', kegiatan ini ditujukan untuk menyebarkan kebudayaan Indonesia ke berbagai negara yang akan dilewatinya.
Dalam pelepasan yang dilakukan di Titik 0 Km Yogyakarta, Senin (20/5/2024), KPH Purbodiningrat selaku Ketua Pengda IMI DIY berterimakasih pada Daulat Budaya Nusantara yang menggagas kegiatan ini karena mensinergikan agenda Nunggang Roso Riding From Borobudur to Berlin' dengan Pengda IMI DIY. "Kami ucapkan terima kasih atas sinergi yang dilakukan Daulat Budaya Nusantara dengan IMI DIY di kegiatan ini," jelasnya.
Kegiatan 'Nunggang Roso Riding From Borobudur to Berlin' yang bertujuan menyebarluaskan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke seluruh penjuru dunia melalui kegiatan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor. Untuk etape pertama ini, perjalanan akan ditempuh dalam waktu 5 bulan dari Borobudur menuju Berlin, Jerman. "Ini adalah kegiatan dimana kita berikhtiar untuk mensyiarkan budaya nusantara, yang salah satunya adalah Bhineka Tunggal Ika ke seluruh dunia," paparnya.
KPH Purbodiningrat mengatakan, dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai lokasi awal perjalanan dinilai sangat pas karena dirinya yakin bahwa Yogyakarta adalah salah satu pusat peradaban dunia. Dengan peradaban dunia yang nantinya akan selalu berputar, maka peradaban dunia nantinya akan kembali ke Yogyakarta lagi. "Semoga dalam perjalanan ini, Gus Paox akan selalu diberikan keselamatan, kesehatan dan apa yang menjadi tujuan dari misi ini, yakni memperkenalkan budaya Indonesia bisa ditularkan ke seluruh dunia," terangnya.
Dalam kegiatan 'Nunggang Roso, Riding From Borobudur to Berlin' kali ini, Gus Paox akan menjalani perjalanan panjang menggunakan motor Yamaha MT-09 sendirian melintasi sejumlah negara di Asia dan Eropa. Kegiatan ini sengaja diawali di Titik 0 Km Yogyakarta sebagai sarana untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang dirayakan setiap tanggal 20 Mei atau tepat pada start awal perjalanan menuju Berlin.
"Perjalanan ini akan menarik karena kita akan banyak berinteraksi dengan masyarakat di negara lain dengan bahasa yang berbeda. Maka, cara komunikasinya ya pakai roso
atau perasaan. Rasa persaudaraan ini yang harus dilipat gandakan dan dikampanyekan ke seluruh dunia bahwa kita itu satu. Dan Indonesia punya role model untuk itu lewat Bhineka Tunggal Ika. Kita ini 17 ribu pulau, 6.500 yang terhuni, 1.300 suku, tidak mudah mengelolanya dan kita sudah bisa melewatinya. Ini yang akan kita kabarkan di tengah krisis perdamaian," ujar Gus Paox. (Hit)