Krjogja.com -Jakarta - Audi mengatakan kepada Automobiwoche untuk menghentikan pengiriman kendaraan ke Amerika Serikat (AS). Hal tersebut dikarenakan tarif impor 25% yang sudah diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Saat ini kendaraan Audi yang tiba di Negeri Paman Sam dikabarkan tertahan di pelabuhan tanpa didistribusikan ke dealer.
Untuk diketahui, dealer Audi di AS memiliki sekitar 37.000 unit kendaraan, yang diperkirakan cukup untuk memenuhi permintaan selama dua bulan ke depan.
Baca Juga: BNI Berdayakan Perempuan Disabilitas melalui Rumah BUMN Bekasi
Model Audi Q5, yang merupakan salah satu penjualan terbaik di AS, yang diproduksi di Meksiko dan kini terkena dampak langsung dari tarif ini. Selain itu, model lainnya yang diproduksi di Jerman, Hungaria, dan Slovakia juga terpengaruh.
Tarif baru ini memaksa Audi untuk mengevaluasi strategi produksinya. Perusahaan mempertimbangkan untuk memanfaatkan fasilitas produksi Volkswagen Group di Tennessee atau bahkan membangun pabrik baru di AS guna menghindari tarif tersebut.
Selain Audi, produsen mobil lain seperti Jaguar Land Rover juga mengambil langkah serupa dengan menghentikan pengiriman ke AS akibat tarif impor ini.
Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) mengkritik langkah tarif Trump ini, menyatakan bahwa tarif hanya akan meningkatkan harga bagi konsumen di Eropa, AS, dan
Dengan situasi yang terus berkembang, konsumen di AS mungkin akan menghadapi keterbatasan pilihan kendaraan impor dan potensi kenaikan harga dalam beberapa bulan mendatang.
Digencet Tarif Trump, Toyota dan Hyundai Pertahankan Harga Mobil di AS
Beberapa produsen mobil utama, termasuk Toyota, Honda, dan Hyundai, mengumumkan keputusan untuk mempertahankan harga kendaraannya di Amerika Serikat (AS).
Meskipun, presiden Donald Trump telah memberlakukan tarif impor baru, sebesar 25 persen bagi roda empat yang tidak diproduksi di Negeri Paman Sam.
Disitat Reuters, Selasa (8/4/2025), langkah yang dilakukan pabrikan otomotif raksasa ini bertujuan untuk memberikan stabilitas harga kepada konsumen di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan tarif tersebut.
Hyundai Motor misalnya, mengumumkan pada 4 April 2025, bahwa akan mempertahankan harga kendaraan saat ini hingga 2 Juni 2025.