Krjogja.com - GUNUNGKIDUL - Ajang balap nasional Pertamax Turbo Drag Fest 2025 yang digelar di Lanud Gading, Playen Gunungkidul, sukses menarik perhatian ribuan pecinta otomotif dari berbagai daerah.
Diselenggarakan pada 19.hingga 20 Juli 2025, gelaran ini menjadi bukti DIY mampu menjadi tuan rumah event olahraga otomotif berskala besar yang mendukung sport tourism sekaligus melahirkan talenta-talenta baru di dunia balap.
Baca Juga: Perbakin Boyolali matangkan persiapan jelang Pra porprov 2025
Dihadiri lebih dari 300 starter dari seluruh Indonesia pada putaran pertama ini, event ini menandai tingginya antusiasme komunitas balap dan masyarakat umum terhadap drag race yang digelar secara resmi, aman, dan profesional. Pertamax Turbo Drag Fest menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun luar daerah, khususnya di kawasan Gunungkidul yang berkembang pesat pariwisatanya.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Eko Ricky Susanto, menyebutkan pemilihan DIY sebagai lokasi penyelenggaraan bukan tanpa alasan. Pihaknya ingin menjadikan DIY sebagai basis baru sport tourism. Dengan infrastruktur yang memadai dan antusiasme tinggi dari komunitas otomotif, melihat potensi besar munculnya pembalap-pembalap muda berbakat dari DIY dan Jawa Tengah.
" Ajang ini tidak hanya menjadi medan kompetisi, namun juga ruang edukasi dan pembinaan bagi generasi muda pecinta otomotif. Kita ingin membangun ekosistem drag race yang sehat, berkelanjutan, dan profesional. Anak-anak muda yang punya passion balap bisa menyalurkannya di jalur resmi, bukan di jalanan umum,” tutur Eko di Lanud Gading Playen Gunungkidul, Minggu (20/7).
Baca Juga: Pemberontakan Kecil dalam Single ke-3 Maya Nilam
Salah satu peserta asal Kerawang, Ester Rita, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan ajang seperti ini. “Sebagai perempuan dan juga tenaga medis, saya ingin menunjukkan dunia otomotif terbuka untuk siapa saja. Drag fest ini menjadi panggung untuk membuktikan diri, sekaligus peluang menuju ajang bergengsi seperti GP Mandalika,” katanya.
Senada, peserta asal DIY, Cleo Anoman, melihat drag fest ini sebagai ruang ekspresi sekaligus rekreasi. “Event seperti ini punya dampak ganda—bisa jadi hiburan keluarga, bisa juga jadi sarana pembinaan atlet balap lokal. Harapannya makin sering digelar di DIY,” ucapnya.
Pertamax Turbo Drag Fest juga berdampak positif bagi perekonomian lokal. Ratusan pengunjung turut menikmati bazaar UMKM, area simulator MotoGP, serta kuliner lokal. Penonton yang menunjukkan akun MyPertamina bisa menikmati balapan secara gratis, menjadikan event ini ramah dan inklusif.
“Kami ingin event ini mendorong perputaran ekonomi lokal, sekaligus memperkuat citra Gunungkidul sebagai destinasi sport tourism yang unik. Drag race tidak hanya soal kecepatan, tapi juga soal kolaborasi dan pemberdayaan,” tambah Eko.
Ajang ini akan digelar dalam tiga seri di tahun 2025, dengan target total peserta mencapai 2.000 orang. Para pemenang nantinya akan diundang dalam VIP Ultimate Experience dan menyaksikan langsung Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Mandalika, dari royal box.
Dengan suksesnya pelaksanaan putaran pertama ini, Pertamax Turbo Drag Fest 2025 tidak hanya memperkuat posisi DIY di peta otomotif nasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana olahraga otomotif dapat menjadi penggerak ekonomi dan pemantik kemunculan talenta muda potensial di dunia balap Tanah Air. (Ira)