KRjogja.com - Kendaraan listrik kompak seperti Wuling Air EV kini jadi sorotan di pasar mobil bekas. Sebagai opsi yang makin terjangkau dibanding harga barunya, ada banyak yang melihat potensi. Namun, bukan berarti tanpa tantangan — keputusan membeli unit bekas perlu diperhitungkan dengan seksama.
Kisaran Harga Bekas yang Terjun Tajam
Menurut laporan, harga barunya saat diluncurkan mencapai lebih dari Rp 184 juta untuk varian Standard Range, dan hingga sekitar Rp 250 juta atau lebih untuk varian yang menempuh jarak lebih jauh
Namun ketika unit sudah berusia sekitar dua tahun, harga bekas untuk model tersebut banyak ditemukan di kisaran Rp 110-120 jutaan untuk versi Standard Range.
Misalnya: unit Air EV dengan jarak tempuh sekitar 49.000 km ditawarkan di angka Rp 110 juta.
Ini artinya depresiasi yang dialami sangat besar — hampir separuh dari harga awalnya.
Faktor-Faktor yang Perlu Diperhitungkan
Mengapa unit bekas tersebut mengalami penurunan harga yang drastis? Beberapa faktor berikut menjadi kunci:
Kondisi baterai dan usia pakai: Untuk kendaraan listrik, usia baterai dan penggunaan sangat memengaruhi nilai.
Infrastruktur pengisian: Jika frekuensi pemakaian jarang dan jaringan pengisian belum memadai di area Anda, risiko biaya pemakaian bisa meningkat.
Permintaan pasar bekas: Meskipun brand dan model ini punya daya tarik, unit bekasnya masih menghadapi tantangan likuiditas dibanding mobil konvensional.
Perbandingan dengan mobil bensin/hybrid: Banyak konsumen mempertimbangkan biaya kepemilikan jangka panjang dan kenyamanan servis.
Apakah Masih Layak Untuk Dibeli?
Jawabannya: Ya, bisa layak, tapi dengan catatan: