otomotif

Agar Tak Kaget dan Terhindar Kecelakaan, Begini Cara Jaga Jarak Aman di Jalan

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:50 WIB
Kondisi mobil usai mengalami laka tunggal. (istimewa)

Kecepatan Tinggi: Semakin cepat Anda melaju, semakin jauh jarak yang dibutuhkan untuk berhenti total. Jarak aman harus ditingkatkan secara proporsional.

Beban Kendaraan Berat: Mobil yang membawa beban penuh (penumpang dan barang) membutuhkan jarak pengereman yang jauh lebih panjang.

Pengemudi yang Lelah atau Kurang Fokus: Waktu reaksi (reaction time) pengemudi akan melambat saat lelah atau terdistraksi.

Untuk memahami pentingnya jarak aman, kita perlu mengerti fisika di balik pengereman. Total jarak berhenti (stopping distance) adalah gabungan dari dua komponen penting yang saling terkait. Apa saja yang membentuk waktu reaksi total pengereman? Berikut adalah penjelasannya:

Jarak Reaksi (Reaction Distance): Jarak yang ditempuh mobil sejak mata melihat bahaya hingga kaki mulai menekan pedal rem. Waktu rata-rata reaksi manusia normal adalah sekitar 0,75 hingga 1,5 detik.

Jarak Pengereman (Braking Distance): Jarak yang ditempuh mobil sejak rem mulai bekerja hingga mobil berhenti total. Jarak ini dipengaruhi oleh kecepatan, kondisi rem, dan kondisi permukaan jalan.

Jangan pernah meremehkan pentingnya jarak aman. Dengan menerapkan aturan 3 detik, Anda memberikan diri Anda ruang dan waktu yang memadai untuk bereaksi terhadap segala kejutan di jalan, mengurangi risiko kecelakaan, dan menjaga keselamatan diri serta pengguna jalan lain.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

5 Mobil Listrik Bekas yang Harganya Sudah Murah

Jumat, 28 November 2025 | 16:17 WIB