Diburu Kolektor, Sepeda Motor Bebek Yamaha 125Z Tembus Ratusan Juta Rupiah

Sepeda motor bebek Yamaha 125Z. (Otosia.com)
Krjogja.com - JAKARTA - Harga pasaran sepeda motor bebek 2-tak terkadang tidak bisa ditebak. Jika motor tersebut dalam kondisi mulus dan memiliki cerita tersendiri, harganya bisa sangatlah fantastis.
Salah satunya adalah sepeda motor bebek Yamaha 125Z. Motor ini bukan hanya sebuah roda dua bermesin 2-tak, tetapi juga merupakan versi sport nan spesial, dan satu lagi, jumlah edarnya di Indonesia cukup terbatas.
Usianya singkat. Di Indonesia, Yamaha 125Z menurut informasi beredar di tahun 2000. Sementara itu, di negeri jiran alias Malaysia, motor ini sudah lebih dulu beredar atau sekitar dua tahun lebih awal.
Dipakai Norick Abe
Bisa dikatakan sebagai salah satu puncak koleksi untuk motor kecil 2-tak, cerita soal Yamaha 125Z juga makin menarik karena dia pernah menjadi tunggangan mendiang pembalap Norick Abe (Norifumi Abe) yang melegenda pula di ajang MotoGP akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Menurut kabar yang beredar, Yamaha 125Z saat itu dikendarai Norick Abe di salah satu sirkuit di Indonesia, tepatnya dulu di Sirkuit Kenjeran Park, Surabaya.
Catatan ini pun ikut jadi bumbu mengapa sepeda motor bebek performa tersebut menjadi makin menjadi-jadi sebagai sebuah barang koleksi.
Laku Ratusan Juta
Saat ini motor tersebut sudah mulai jarang ditemui di situs-situs jual beli kendaraan bekas kendati para pemburunya tetap tidak sedikit.
Berapa harga jualnya? Harga kolektor saat ini memang cukup wah. Di Indonesia sendiri, motor ini bisa laku hingga Rp 90 juta. Bahkan beberapa waktu lalu Yamaha 125ZR dalam kondisi new old stock (NOS) di Malaysia berhasil terjual 85.000 ringgit atau sekitar Rp 303 juta kepada pembeli asal Vietnam.
Versi spesial tersebut terbilang fantastis atau bahkan lebih mahal dari sebuah motor gede maupun All New Ertiga.
Yang menarik adalah catatan di Indonesia. Motor yang versi standarnya ada yang berwarna kuning ini juga rupanya pernah hadir dalam versi spesial "Go" Valentino Rossi.
Pada tahun 2021 lalu salah seorang pemiliknya, Bagus Qodaryansyah pernah berniat menjual Yamaha 125Z koleksinya seharga Rp 125 juta. Sebelumnya dia membeli dari sesorang seharga Rp 90 juta.
Mesin dan Performa
Di tahun 2000, motor ini beredar di Indonesia melalui Yamaha yang pada saat itu belum memakai PT Yamaha Music Manufacturing Indonesia melainkan masih bernama PT Yamaha Motor Kencana Indonesia.
CBU, Yamaha 125Z saat itu diimpor utuh secara langsung dari negeri jiran Malaysia. Nama 125 yang melekat adalah jumlah kubikasi mesin yang mendekati secara angka, yakni 124,33 cc, dengan 1 silinder.
Tenaga standarnya 17,2 HP pada putaran 8.000 rpm dengan torsi puncak 16,1 Nm pada 7.500 rpm. (*)
Sumber: Otosia.com
BERITA TERKAIT
Polres Klaten Bedah Rumah Mbah Siti
Kota Solo Wakili Indonesia ke UCCN
Anniversary Burza Hotel Yogyakarta
Kembangkan Santri, TPM UNS Beri Pelatihan Memasak dan Manajerial di Ponpes Al Miftah
Untar Ajak Lansia Tetap Sehat, Beberkan Tips Usia Terus Bertambah
Creativity Beyond Boundaries, EF & Kreaby Dorong Kreativitas dan Produktivitas
Mengancam Kesehatan dan Sumbang Kemiskinan, Kabupaten Demak Usulkan Raperda KTR
HUT Polisi Militer Bakal Diperingati di Yogyakarta
Lindungi Mahasiswa dari Penipuan, Ditjen Diktiristek Cabut Izin PTS Bermasalah
Cegah Demensia, Tenaga Kesehatan Ajak Jemaah Haji Lansia Bersosialisasi
SpeedCash Layani Pembayaran Pajak Kendaraan Yogyakarta
Polytron Walikota Cup Solo 2023, Pasangan Anjani/Titis Melaju ke Babak Semifinal
Lulus Seleksi, 29.069 Calon PPPK Kemenag Diminta Segera Siapkan Pemberkasan
Bertemu Ariful Bahri Pria Asal Riau Isi Kajian di Masjid Nabawi Berbahasa Indonesia
Dapat Makan 3 Kali Sehari, Jemaah Haji Dilarang Masak di Kamar Hotel
Kemenkominfo Tingkatkan Pemahaman Literasi Digital Pegawai PLN
Jemaah Haji Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogya Tiba di Bandara Jeddah Lewat Terminal D
Warga Madegondo Grogol Keluhkan Bau Menyengat Limbah Pabrik Tahu
Si Umi Dikenalkan, Alat Uji Emisi Kendaraan Seluruh Indonesia
Jamaah Haji Lansia Perlu Waspada Cedera Terjatuh
Wakili Indonesia, FH UGM Juara 1 PCA di Singapore