TEGAL, KRJOGJA.com - Paska perayaan hari raya Idul Adha, Sabtu -Minggu (9-10/7), para pedagang hewan kurban berupa sapi dan kambing, di wilayah Kota Tegal, memilih tiarap, dengan alasan permintaan terhadap hewan ternak tersebut sangat minim, dibanding menjelang hari raya kurban tersebut.
Seorang pedagang sapi dan kambing di wilayah Desa Mejasem, Kabupaten Tegal, Warso (56) saat ditemui KRJOGJA.com, Sabtu (16/7) menyatakan, semua sapi sebanyak 10 ekor dan kambing sebanyak 25 ekor habis terjual menjelang Idul Adha lalu.
"Alhamdulillah meskipun mundur kabar PMK, sapi dan kambing saya tetap laku, habis terjual, meskipun dibanding dua tahun lalu jumlahnya lebih banyak yang terjual karena tidak ada issu PMK," ujar Warso.
Hal sama diakui Sahroni (60) penjual sapi dan kambing di daerah Slerok,Kota Tegal, semua hewan dagangannya habis terjual sejak H -7 Idul Adha.
"Kalau harga jual sapi termurah Rp 17 juta dan termahal Rp 23 juta. Kalau ada permintaan dengan harga di bawah Rp 17 juta bisa dilayani, tentu sapinya agak kecil," kata Warso.
Menurut mereka, untuk sementara ini di kandangnya belum diisi lagi hewan ternaknya
Karena permintaan masih sepi, apa lagi issu PMK masih deras di masyarakat.
"Yah, sementara tiarap dulu lah, kalau dipaksakan kulakan sapi atau kambing dikuatirkan tidak ada yang beli, pasti rugi biaya pemeliharaannya," tegas Warso.