Mencegah Maraknya Seks Bebas dan Pelecehan Seksual di Kalangan Remaja

YOGYA, KRJOGJA.com - Masa remaja merupakan masa di mana mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa ini remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar dalam segala hal. Tidak mengherankan apabila remaja sering mengambil keputusan yang berisiko hanya untuk merasakan hal-hal yang belum mereka ketahui, termasuk seks bebas.
Di era globalisasi, remaja harus terselamatkan dari dampak negatif globalisasi. Perilaku seks bebas adalah salah satu bentuk dampak era globalisasi dan merupakan perilaku menyimpang. Istilah 'bebas' yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Perilaku seks bebas pada remaja ini menjadi masalah di masyarakat maupun di bangsa kita. Belum lama ini juga marak pelecehan seksual pada anak remaja yang sangan membuat resah orang tua dan masyarakat.
Untuk membentengi remaja menghadapi tantangan dan dampak di era globalisasi ini, Prodi D3 Kebidanan Universitas Alma Ata mengadakan webinar dengan tema 'Seks Bebas, Penyebab dan Dampaknya', Sabtu (18/12/2021). Kegiatan tersebut disampaikan oleh Sundari Mulyaningsih., S.Si.T., M. Kes selaku Kaprodi D3 Kebidanan Universitas Alma Ata. Kegiatan tersebut diikuti oleh remaja karang taruna Kecamatan Sedayu, remaja umum dan seluruh mahasiswa Kebidanan Universitas Alma Ata.
"Hubungan seksual yang dilakukan oleh remaja diluar pernikahan sangat membahayakan remaja. Dampaknya dapat menjadikan remaja depresi, hamil diluar nikah dan tertular penyakit IMS. Remaja sejak dini harus lebih dini mencegah perilaku seks bebas, yaitu dengan memperbanyak pengetahuan tentang dampak seks bebas, memperkuat iman dan memilih teman yang baik dalam berteman. Sedangkan cara menghindari pelecehan seksual adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan anak sejak dini tentang mengenali organ reproduksi dan tidak boleh disentuh organ tubuh dari anak terutama pada bagian bibir, mulut, dada, pantat, paha dan kelamin, dibekali ilmu agama yang baik oleh orang tua, serta tidak menggunakan pakaian yang ketat, terbuka atau membuka aurat," ujar Sundari Mulyaningsih. (*)
BERITA TERKAIT
Kemenag Siapkan Hotel di Makkah-Madinah, Ada Lift Khusus Lansia
Tiru Indonesia, Filipina Ikut Larang Ekspor Mineral Indonesia
Jelang Ramadan, PBNU Harap Ketegangan Politik Mereda
Yaqut Qoumas Minta Jangan Gunakan Agama Untuk Berpolitik
DPRD Purworejo - FH UAD 'Susun' Raperda Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Terbagi Dalam 3 Dapil, Jumlah Anggota DPRD Kota Magelang 25
Gerakan Bunda Literasi Dongkrak SDM Keseluruhan
Ramadan Djoewara #2 di THE 1O1 Yogyakarta Tugu
Kirab Mata Air, Bupati Klaten Sebar Udik- Udik
Siswa SMP N 1 Pleret Ukir Prestasi di Popda DIY
Donor Darah di Plaza Malioboro
Rilis Kinerja dan Pemusnahan BB, Polresta Jaga Keamanan Kondusif Jelang Ramadan
8 Pendaftar Bersaing Ketat Seleksi Direktur PDAM Sukoharjo
Bandara dan Navigasi Penerbangan Siap Layani Peningkatan Trafik Mudik Lebaran 2023
Awal Puasa Ramadan 2023 Versi Pemerintah, Muhammadiyah Hingga NU
Kawal Perbaikan Jalan Dlingo, ADB Audiensi ke PU PESDM DIY
Gunakan Kunci Magnet, 3 Tersangka Curanmor Dibekuk
Nguri-uri Budaya, Padusan Boyolali Kembali Digelar Meriah
YKI Sosialisasi Cegah Kanker Secara Dini dan Mandiri
Beban Utang Tinggi, RI Bakal Kehilangan Generasi Terbaik
Peringati Hari Hutan Internasional, 28.800 Pohon Ditanam di Purbalingga